Kendari, Sibernas.id – Aksi protes dari sekelompok orang yang tergabung dalam konsorsium Tolaki Peduli Budaya Sultra mewarnai terhadap Pembentukan dan Pengukuhan Dewan Kebudayaan Sultra pada salah satu hotel ternama di Kendari, Senin.
Kegiatan pengukuhan Pengurus Dewan Kebudayaan Sulawesi Tenggara (Sultra) masa bakti 2021-2026 harus terhenti karna aksi tersebut.
Agus Supriyadi salah seorang Pemuda Sultra melayangkan protesnya ketika acara pengukuhan Pengukuhan Pengurus Dewan Kebudayaan Sultra ini berdasarkan SK Gubernur nomor 387 tahun 2021 diketaui oleh Sofyan ketika prosesi sedang berlangsung.
“Seharusnya Ketua Dewan Kebudayaan Sultra dari empat pilar kebudayaan yang ada di Sultra. Empat pilar itu adalah Tolaki, Muna, Buton dan Moronene,” katanya.
Harusnya kata dia, sebelum menyelenggarakan pengukuhan harus ada koordinasi dengan panguyuban daerah asli Sultra masing-masing Tolaki, Muna, Buton dan Moronene.
“Agar kepanitiaan dan pengurus ini komplit. Kegiatan ini harus dihentikan jika panitia masih seperti ini saja titik. Kami asal putra daerah tidak mengizinkan acara seperti ini,” tegas Agus.
Agus menegaskan jika prosesi pengukuhan masih terus dilanjutkan maka akan kembali melakukan protes. Kalau masih berlanjut kami akan tetap turun. Ketua harus dari empat pilar itu, kepengurusan juga harus melibatkan empat pilar ini,” tukas Agus.
Sementara itu, Ketua Dewan Kebudayaan Sultra, Sofyan mebngaku bahwa dalam kepengurusan Dewan kebudayaan Sultra telah melibatkan empat pilar tersebut dalam pengurusnya.
“Saya dari awal meminta ke tokoh-tokohnya untuk dimasukkan ke pengurus,” katanya.