Akademisi UHO Lakukan Riset Model Pembelajaran Petani Dalam Pengembangan Padi Organik di Kolaka Timur

  • Bagikan

Kendari, Sibertnas.id – Tiga akademisi Universitas Haluoleo (UHO) Dr. Hj. Hartina Batoa, S.P., M.Si, Dr. Laode Afa, S.P., M.P dan Dr Putu Arimbawa, S.P., M.Si yang tergabung menjadi satu tim peneliti melakukan riset atau penelitian tentang Model Pembelajaran Petani Dalam Pengembangan Padi Organik di Kolaka Timur.

Lokasi kegiatan penelitian berlangsung bulan Juli sampai September 2021, tepatnya Kecamatan Lambandia Kabupaten Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Dr. Hj. Hartina Batoa, S.P., di Kendari, Sabtu, mengatakan yang melatar belakangi penelitian ini bahwa perkembangan ilmu dan teknologi bidang pertanian memerlukan kesiapan bagi petani sebagai pengguna (user) baik secara mental dan fisik maupun sarana dan prasarana pendukung.

Pertanian organik sebagai bentuk transformasi teknologi bidang pertanian muncul sebagai teknologi yang dianggap baru dengan pendekatan kembali ke alam seperti sebelum teknologi pertanian berkembang dengan tidak menggunakan bahan kimia dalam penerapannya.

Kebiasaan petani dalam menggunakan sarana produksi seperti pupuk dan pestisida kimia menjadi kendala dalam perubahan pola bertani menjadi tidak menggunakan bahan kimia, baik dari segi kecepatan, kemanfaatan dan output yang dihasilkan.

Tim peneliti melakukan interviuw dengan petani di Kecamatan Lambandia Kolaka Timur

Mengingat isu keamanan pangan dari penggunaan bahan kimia tanaman, maka pertain anorganik menjadi pilihan untuk mewujudkan keamanan dan kemandirian pangan yang ramah lingkungan. Kondisi tersebut dapat terwujud karena pertanian organic menjadi pendekatan agro-ekologi yang lebih pada pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai input produksi sehingga mengurangi ketergantungan dari input luar.

Oleh Karena itu kata Hartina Batoa, kajian tentang adopsi inovasi teknologi pertanian organic oleh petani mengambil kajian yang berbeda dari riset-riset sebelumnya yang lebih menekankan pada aspek kognitif (mental) petani melalui pembelajaran bersama berbasis teknologi informasi untuk menilai teknologi pertanian organic khususnya pada usaha tani padi sawah.

Sementara itu, Dr. Laode Afa, S.P., M.P mengatakan, secara umum tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana petani dalam prosesnya menerima maupun menolak inovasi teknologi di bidang pertanian.

Sedangkan tujuan secara khusus yang pertama adalah menganalisis pola pembelajaran petani dalam pengadopsian teknologi pertanian organic pada usaha tani padi sawah berbasis teknologi informasi, yang kedua adalah menganalisis faktor-faktor penentu yang mempengaruhi petani dalam pengadopsian teknologi pertain anorganik pada usaha tani padi sawah, dan yang ketiga adalah merancang model pembelajaran petani berbasis teknologi informasi dalam diseminasi pertanian organik.

Produk beras merah pertanian organik

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini katadia, adalah pola pembelajaran setiap petani mempengaruhi kecepatan pengadopsian inovasi teknologi pertanian khususnya teknologi pertanian organik.

“Penetapan sampel secara sensus. Data dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis SEM PLS (Structural Equation Modeling- Partial Least Square),” katanya.

Sedangkan Dr Putu Arimbawa, S.P., M.Si menyebutkan bahwa hasil penelitian tersebut yang pertama adalah pola pembelajaran petani melalui proses peniruan inovasi dengan dengan pola pembelajaran sesama petani. Sumber belajar masih dominan dari diskusi petani dan kurang memanfaatkan sumber informasi berbasis digital (internet).

“Yang kedua, faktor yang mempengaruhi adopsi inovasi teknologi padi sawah organic adalah pola pembelajaran petani, dukungan factor penunjang, karakteristik petani dan akses informasi petani,” katanya.

Selanjutnya, model pembelajaran petani dalam diseminasi pertanian organic adalah adanya faktor input yang terdiri dari dukungan factor penunjang, karakteristik petani dan akses media informasi, faktor proses yang meliputi inovasi yang dapat dilihat dan ditiru petani dan terakhir adalah factor luaranya itu tingkat adopsi petani yang meliputi kesempatan dan kemampuan petani dalam adopsi teknologi padi sawah organik.

 

  • Bagikan