Konsel, Sibernas.id – Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari tutup dua paket Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Non Institusional atau Mobile Training Unit (MTU) yang dilaksanakan di Kabupaten Konawe Selatan, Rabu (7/4/2021).
Dua paket pelatihan yang ditutup yaitu Filter Structur Paket I di Desa Wolasi Kecamatan Wolasi Kabupaten Konawe Selatan, dan Filter Structur Paket II di Kelurahan Lapuko Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan.
Kepala BLK Kendari, Dr La Ode Haji Polondu mengatakan, pelaksanaan MTU telah berlangsung sejak 8 Maret lalu dengan jumlah peserta tiap kejuruan sebanyak 16 orang yang berasal dari wilayah tersebut.
“Alhamdulillah, pelaksanaan kegiatan ini berjalan dengan baik selama 25 hari sejak dibuka dan hari ini resmi kami tutup,” katanya.
Ia menjelaskan, dalam proses pelatihan MTU yang dilakukan di Desa Wolasi dan Kelurahan Lapuko, tidak hanya bermanfaat bagi para peserta pelatihan karena mampu membuat terampil, namun juga berdampak secara sosial, sebab hasil dari proses pelatihannya dimanfaatkan secara umum.
“Misalnya pelatihan di Desa Wolasi, hasil karya siswanya berupa pagar dimanfaatkan menjadi pagar masjid yang ada di sana, pelatihan di Desa Lapuko hasil karya siswanya berupa meja dimanfaatkan juga secara umum olah masyarakat di sana. Hal ini, menunjukan bahwa kegiatan MTU memang sangat bermanfaat bagi masyarakat secara umum,” jelasnya.
Orang nomor satu di BLK Kendari ini memaparkan, MTU merupakan kegiatan yang diselenggarakan BLK Kendari di tiap daerah-daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk menciptakan tenaga kerja handal sesuai standar pasar kerja. Memperbesar peluang penerimaan para pencari kerja untuk bisa terjaring di dunia usaha dan industri atau membuat para pencari kerja dapat membuka usaha secara mandiri atas keterampilan yang dimiliki.
“Dengan modal ilmu dan keterampilan yang telah mereka miliki selama mengikuti pelatihan ini, kami mempercayakan nama BLK Kendari dipundak mereka. Artinya, sertifikat yang kami berikan benar-benar sesuai dengan hasil pelatihan mereka dan tidak diragukan, karena BLK Kendari merupakan wadah yang mampu mencetak tenaga-tenaga kerja handal yang kompeten,” bebernya.
Pihaknya pun, lanjut mantan Kepala Bagian (Kabag) Rumah Tangga Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI), tetap akan melakukan pengawasan terhadap para alumni, baik yang mengikuti pelatihan di Kantor BLK Kendari atau melalui pelatihan MTU.
Targetnya, untuk mengukur keberhasilan dari setiap alumni BLK Kendari, termasuk membantu para alumni jika mengalami kendala dalam mendapatkan kerja atau membuka usaha secara mandiri dengan harapan dapat meminimalisir angka pengangguran di Sultra.
“Sejak mereka (red-alumni pelatihan BLK Kendari) terdaftar sebagai peserta di BLK Kendari maka mereka sudah menjadi bagian dari kami. Jadi, tanggung jawab kami akan terus ada meski mereka sudah menjadi alumni,” paparnya.
Bahkan, tambah dia, pihaknya ikut meminta setiap Kepala Daerah di lokasi pelaksanaan MTU untuk berperan banyak dalam peningkatan kesejahteraan peserta pelatihan dan membukakan peluang usaha sesuai keterampilan yang dimiliki para peserta.
“Alhamdulillah, sudah banyak daerah-daerah tempat pelaksanaan MTU yang kami lakukan, tiap Kepala Daerahnya bersedia membantu para alumni pelatihan untuk mendapatkan kerja,” bebernya.
Diketahui, untuk penutupan kegiatan di Desa Wolasi Kecamatan Wolasi Kabupaten Konawe Selatan diamanatkan kepada Camat Wolasi Bakri, S.E didampingi Ketua BPD Konsel Wayba, dan Kepala Desa Wolasi Mustakim, S.Pd, sementara untuk di Kelurahan Lapuko Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan penutupannya diamanatkan kepada Lurah Lapuko Sabarudin, S.H.