Baubau, sibernas.id – Tim Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Tim Pengendalian Genting Kota Baubau melaksanakan kegiatan Sosialisasi Quick Win Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (kemendukbangga)/BKKBN Republik Indonesia (RI) kepada seluruh jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) dan para Penyuluh KB se-Kota Baubau, bertempat di DPPKB Kota Baubau, Kamis (17/4/2025).
Dalam kegiatan tersebut, dihadiri Dinas Kesehatan Kota Baubau, Bappeda Kota Baubau, Dinas Sosial Kota Baubau, Dinas PPPA Kota Baubau dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Baubau.
Dikesempatan itu, Sekretaris BKKBN Sultra, Muslimin yang hadir sebagai nara sumber dari Perwakklan BKKBN Provinsi Sultra menyampaikan bahwa ada lima program Quick Win Kemendukbangga, yakni Genting, Tamasya, Gati, SuperApps, dan Sidaya.
Kelima program quick win yang dicanangkan Kemendukbangga/BKKBN yaitu:
1. Gerakan Orangtua Asuh Cegah Stunting (GENTING).
Bantuan non-nutrisi mencakup perbaikan rumah layak huni, penyediaan air bersih, hingga edukasi pencegahan stunting. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat sebagai orang tua asuh, program ini diharapkan dapat menurunkan angka stunting secara signifikan dan menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif .
2. Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA).
Program TAMASYA hadir sebagai solusi dengan menyediakan daycare unggul yang berstandar tinggi melalui kolaborasi antara lembaga pemerintah dan swasta. Dengan adanya fasilitas ini, orang tua dapat bekerja dengan tenang, mengetahui bahwa anak-anak mereka mendapatkan pengasuhan dan pendidikan yang baik.
Hal ini juga diharapkan dapat meningkatkan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja formal, mengingat data BPS tahun 2024 menunjukkan hanya 36,32 persen perempuan yang bekerja di sektor formal dibandingkan dengan laki-laki sebesar 45,81 persen.
3. Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI).
Peran ayah dalam keluarga seringkali kurang mendapatkan perhatian, padahal kehadiran figur ayah sangat penting dalam pembentukan karakter dan kesejahteraan anak. Program GATI bertujuan untuk membentuk generasi yang lebih kuat dan tangguh serta menghindari dampak negatif akibat ketiadaan figur ayah dalam keluarga.
Melalui konsorsium komunitas Ayah Teladan, program ini mengajak para ayah, maupun calon ayah untuk lebih aktif terlibat dalam pengasuhan dan pendidikan anak dan remaja, sehingga tercipta lingkungan keluarga harmonis dan mendukung perkembangan yang optimal.
4. Lansia Berdaya (SIDAYA)
Seiring dengan meningkatnya angka harapan hidup, jumlah lansia di Indonesia juga semakin bertambah. Program Lansia Berdaya berupaya menyediakan layanan home care berbasis komunitas bagi lansia yang tidak mendapatkan perawatan oleh anak-anak mereka.
Selain itu, program ini juga memberikan bantuan layanan kesehatan gratis di puskesmas dan RSUD tanpa rujukan, serta pemberdayaan lansia sesuai kapasitas mereka di sektor pekerjaan yang relevan melalui Sekolah Lansia. Tujuannya adalah memastikan para lansia tetap produktif, sehat, dan mendapatkan perhatian yang layak, sehingga kualitas hidup mereka tetap terjaga.
5. Supper Apps tentang Keluarga.
Dalam era digital, akses informasi dan layanan yang mudah menjadi kebutuhan masyarakat. Kemendukbangga/BKKBN merespons hal ini dengan mengembangkan SuperApps berbasis Artificial Intelligence (AI) yang berfungsi untuk mengoptimalkan ketahanan keluarga serta mendukung kebijakan berbasis data yang lebih akurat dan efisien.
Aplikasi ini akan mengintegrasikan berbagai layanan keluarga, seperti konsultasi kesehatan reproduksi, tumbuh kembang anak, layanan untuk lansia, hingga pendataan keluarga. Dengan demikian, masyarakat dapat mengakses berbagai informasi dan layanan terkait keluarga dalam satu platform yang user-friendly dan terintegrasi.
Kelima Quick Win ini memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui penguatan peran keluarga dalam berbagai aspek kehidupan.
Sasaran program mencakup seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak, remaja, orang tua, hingga lansia. Dengan pendekatan yang komprehensif dan inklusif, program-program ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan individu sejak dini hingga usia lanjut.
Implementasi Quick Win ini diharapkan dapat memberikan hasil nyata dalam jangka pendek maupun panjang seperti penurunan angka stunting, peningkatan peran ayah dalam keluarga, pemberdayaan lansia menjadi lansia tangguh, dan penyediaan fasilitas pengasuhan anak yang berkualitas serta kemudahan dalam akses informasi mengenai keluarga.