Konawe Selatan, sibernas.id – Dalam rangka meningkatkan etos kerja dan kedisiplinan aparatur sipil negara (ASN) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konsel, Wakil Bupati (Wabup) Konsel Rasyid mendengarkan aspirasi para pejabat eselon III, dengan cara duduk bersama di halaman upacara kantor Bupati Konsel, Senin (3/1).
“Saya ingin dengar langsung masukan pejabat eselon III, bagaimana memotivasi diri dalam meningkatkan pelayanan publik dan terkait kedisiplinan pegawai. Bicara lepas saja jangan ada yang ditahan-tahan,”ujarnya.
Kata dia, tidak boleh ada perasaan sungkan dalam menyampaikan saran dan masukan. Semua uneg-uneg yang menjadi hambatan dalam bekerja silahkan disampaikan dalam forum non formal ini.
“Kita sedang mencari formula terbaik untuk melakukan perubahan perilaku terkait kedisiplinan pegawai dan etos kerja aparatur,”ungkapnya.
- Setelah dipersilahkan menyampaikan pendapat, para Sekretaris Dinas, Kepala Bagian dan Kepala Bidang satu persatu mengeluarkan saran masukannya.
Pembayaran Tambahan Pokok Penghasilan (TPP), penegakan reward dan punishment secara konsisten, pelibatan mulai dari perencanaan dan pelaksanaan kegiatan di instansi masing-masing mendominasi keseluruhan saran mereka. Juga sama yang diinginkan pejabat eselon II dikesempatan lain.
Menyikapi hal tersebut, mantan anggota DPRD Sultra ini berjanji bakal memperjuangkan dan menindaklanjuti dengan melaporkannya terlebih dahulu ke Bupati Surunuddin Dangga.
“Kita tampung dulu sarannya, selaku bidang pengawasan akan jadi perhatian utama saya, tentu setelah menyampaikan ke bupati. Namun Insyaallah semua kita jalankan demi mewujudkan good governance melalui peningkatan pelayanan publik untuk kemajuan daerah dan mendorong kesejahteraan aparatur dan masyarakat umum,”imbuhnya.
Selain itu, tambah dia optimalisasi sinergitas di seluruh tingkatan level aparatur yang melandasi terbentuknya Kepemimpinan kuat dan berjalan majunya suatu institusi jadi feedbacknya dengan melibatkan keseluruhan dalam kegiatan dinas masing-masing.
“Kepemimpinan yang kuat bukan yang otoriter dan pelit sama staf dan hanya melibatkan beberapa orang saja. Bangun kerja sama tim dan perilaku saling menghargai serta membayarkan hak orang bisa dikombinasikan dalam mendorong kedisiplinan dan kinerja, kita perlu pejabat punya jiwa seperti ini, sekaligus jadi atensi serius kami bersama bupati,”pungkasnya.