Jalan PT Vale Menuju Masa Depan yang Lebih Cerah

  • Bagikan

Jakarta, sibernas.id – PT Vale Indonesia Tbk (IDX: INCO) mengumumkan capaian kinerja tahun 2024 dengan produksi dan pengiriman nikel dalam matte yang meningkat masing-masing sebesar 1% dan 2% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan transformasi dan adaptasi perseroan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

“Tahun 2024 penuh dengan tantangan dan pencapaian besar. Kami berhasil melewati berbagai rintangan dan menegaskan komitmen kami terhadap pertumbuhan berkelanjutan,” ujar Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur PT Vale Indonesia.

Salah satu pencapaian utama PT Vale tahun ini adalah penyelesaian proses divestasi yang memperkuat hubungan strategis dengan Pemerintah Indonesia dan pemangku kepentingan lainnya. Divestasi ini bukan hanya langkah regulasi, tetapi juga membuka peluang tata kelola yang lebih baik di bawah status baru sebagai perusahaan publik.

IUPK dan Keberlanjutan Operasi

Perpanjangan izin operasional menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) tanpa pelepasan lahan menjadi pencapaian penting lainnya. Keputusan ini mencerminkan kepercayaan pemerintah terhadap PT Vale sebagai mitra strategis dalam pengelolaan sumber daya nikel nasional. Dengan IUPK baru ini, PT Vale berkomitmen meningkatkan efisiensi operasional di wilayah Sorowako, Pomalaa, Morowali, dan area eksplorasi lainnya.

Dalam upaya memperkuat keberlanjutan, PT Vale juga mencatat peningkatan peringkat risiko ESG oleh Sustainalytics, menjadikannya satu-satunya perusahaan tambang nikel Indonesia yang masuk dalam kategori risiko sedang. Ini menunjukkan bahwa aspek keberlanjutan telah menjadi bagian integral dari operasi PT Vale.

Kinerja Produksi dan Keuangan

Produksi nikel matte PT Vale pada 2024 mencapai 71.311 metrik ton, melampaui target tahunan dan produksi tahun lalu. Volume penjualan mencapai 72.625 ton, naik 2% dari tahun 2023. Kinerja positif ini berkontribusi pada EBITDA sebesar USD54,1 juta pada kuartal terakhir, naik 15% dari kuartal sebelumnya, dengan total EBITDA tahunan mencapai USD225,9 juta.

Meskipun menghadapi tantangan biaya pasca-divestasi, PT Vale berhasil menekan biaya tunai produksi ke level USD9.374 per ton, yang merupakan angka terendah dalam tiga tahun terakhir. Perseroan juga mencatat laba bersih USD57,8 juta sepanjang tahun 2024, dengan laba bersih yang dinormalisasi mencapai USD73,3 juta.

Investasi dan Proyek Strategis

Belanja modal PT Vale tahun 2024 mencapai USD332,1 juta, dengan fokus pada pengembangan proyek strategis di Pomalaa, Bahodopi, dan Sorowako Limonit. Proyek pengembangan tambang Morowali telah mencapai 70% dari target dan diperkirakan selesai pada kuartal ketiga 2025.

Sementara itu, proyek HPAL Sambalagi dengan GEM Co., Ltd., yang didesain untuk mencapai emisi nol bersih sejak awal, mendapat investasi USD1,4 miliar. Proyek HPAL Pomalaa juga terus menunjukkan kemajuan melalui kolaborasi dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co., Ltd. dan Ford Motor Co.

Penghargaan dan Masa Depan Berkelanjutan

Pada akhir tahun 2024, PT Vale mencatat dua tonggak sejarah penting: revisi RKAB 2024 yang memungkinkan penjualan bijih nikel serta peningkatan peringkat kredit oleh S&P Global menjadi BB+. Selain itu, PT Vale menerima penghargaan PROPER Emas dari KLHK atas komitmen terhadap lingkungan, menjadikannya satu-satunya perusahaan tambang nikel yang meraih penghargaan tersebut.

Ke depan, PT Vale akan mengejar sertifikasi IRMA50 untuk standar tertinggi penambangan yang bertanggung jawab. Dengan fokus pada efisiensi dan keberlanjutan, PT Vale menegaskan komitmennya untuk menghasilkan lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit, memastikan pertumbuhan yang sejalan dengan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.

  • Bagikan