Korban diketahui bernama Rahmat (19), seorang Anak Buah Kapal (ABK) kapal bagang yang berdomisili di Perumahan Nelayan Transmina, Kelurahan Lapulu.
Saksi pertama, Munir (39), seorang nelayan setempat, awalnya tengah menarik jaring kepiting rajungan di laut ketika melihat sosok tubuh yang mengapung di permukaan air. Merasa curiga, ia segera memanggil rekannya, Ali Badu (53), untuk memastikan temuan tersebut.
Ali Badu yang mengecek lebih dekat lantas menyadari bahwa yang mengapung adalah jasad manusia. Ia segera melaporkan kejadian itu kepada Ketua RT setempat, Ibrahim, yang kemudian menghubungi pihak kepolisian.
Sekitar pukul 08.30 WITA, personel Polsek Abeli, Polairud Polda Sultra, serta Polsek Kawasan Pelabuhan Kendari tiba di lokasi untuk mengevakuasi jenazah.
Tak lama berselang, Tim Identifikasi Reskrim Polresta Kendari datang untuk melakukan pemeriksaan dan mendokumentasikan kondisi korban di tempat kejadian perkara (TKP).
Sekitar pukul 09.25 WITA, ambulans dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sultra tiba di lokasi dan membawa jenazah ke rumah sakit untuk dilakukan visum atau autopsi guna mengetahui penyebab kematian.
Hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban. Situasi di sekitar lokasi kejadian tetap aman dan terkendali.
Demikian laporan sementara terkait penemuan mayat di Perairan Papalimba Lapulu. Pihak berwenang mengimbau masyarakat yang mengetahui informasi lebih lanjut mengenai kejadian ini untuk segera melapor ke pihak kepolisian.