Kendari, Sibernas.id – Kinerja yang ditunjukkan Menteri Agama RI, H. Nasaruddin Umar pada 100 hari kerja Pemerintahan di bawah Kepemimpinan Prabowo-Gibran mendapat penilaian positif publik.
Hal ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) pada 5-10 Januari 2025. Usai dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada 21 Oktober 2024 dan menjalani retreatment kabinet, Menteri Agama RI, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA, menunjukkan komitmennya dengan tancap gas membuktikan kinerja dalam 100 hari pertama.
Program kerja, H. Nasaruddin Umar terlihat dalam Rencana Strategis Kemenag RI Periode 2024-2029 dan Indikator Kinerja Utama di lingkup Kemenag. Beberapa hari usai dilantik sebagai Menag, H. Nasaruddin Umar, terus mengingatkan aparaturnya di seluruh Indonesia untuk melawan korupsi dan menolak gratifikasi.
Menanggapi hal ini, Kakanwil Kemenag Sultra, H. Muhamad Saleh, menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya. Menurutnya, hal tersebut patut diraih Menag mengingat kinerjanya yang cepat, berani, inovatif dan diapresiasi positif oleh publik.
“Gebrakan Menteri Agama, H. Nasaruddin Umar, patut diapresiasi, dalam waktu 3 bulan menjabat dia sudah melakukan sejumlah inovasi, seperti menurunkan biaya ongkos naik haji bersama Komisi VIII DPR RI dan merancang Pendidikan Berbasis Toleransi dengan Kurikulum Berbasis Cinta,” jelas Saleh.
Saleh, menilai program-program yang diusung oleh Menteri Agama, H. Nasaruddin Umar mencerminkan visi yang inklusif, toleran dan berupaya untuk merangkul keragaman dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Saleh menambahkan, Menag, H. Nasaruddin Umar senantiasa menekankan seluruh pemuka atau tokoh agama untuk lebih mendekatkan umat kepada ajaran agamanya. Dalam Expo Inovasi, Refleksi dan Proyeksi Kemenag Tahun 2025, Menag juga menegaskan pentingnya penguatan moderasi beragama untuk menciptakan harmoni dalam keberagaman.
“H. Nasaruddin Umar, dikenal sebagai tokoh yang berintegritas tinggi, sehingga apa yang dilakukan senantiasa memberi dampak positif terhadap kemaslahatan umat,” imbuhnya.
Menurut Saleh, Menag, H. Nasaruddin Umar memiliki kemampuan luar biasa dalam menggerakkan, menginspirasi dan mengarahkan aparaturnya di Kementerian Agama hingga satker paling bawah. H. Nasaruddin Umar juga mampu menjalin komunikasi eksternal dengan lintas Kementerian, DPR RI hingga Perwakilan Negara-Negara sahabat.
H. Nasaruddin Umar, lanjut Saleh, senantiasa mengingatkan seluruh jajaran Kementerian Agama untuk mengelola tugas dan tanggung jawab dengan lebih optimal dan mengingatkan pentingnya agilitas dan profesionalisme dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Atas kinerjanya yang luar biasa, Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) menempatkan Menag, H. Nasaruddin Umar di posisi kedua dengan persentase kinerja 23,63 persen, setelah Menteri Sosial Saifullah Yusuf yang meraih 29,91 persen.
Penilaian ini berdasarkan survei yang dilakukan dengan 10 indikator penilaian, antara lain: Komunikasi (30,45 persen), Integritas (21,61 persen), Kepemimpinan (19,43 persen), Pelayanan Publik (10,26 persen), Etos Kerja (5,47 persen), Program Kerja (4,37 persen), Anti Korupsi (3,36 persen), Inovasi (2,52 persen), Independensi (1,68 persen), dan Responsibilitas (0,84 persen).
“Apa yang dilakukan dan dicapai oleh Menag, H. Nasaruddin Umar akan menjadi motivasi, perhatian dan fokus kami di Kanwil Kemenag Sultra hingga satker paling bawah. Berkomitmen mendorong seluruh jajaran Kemenag Sultra untuk menunjukkan kinerja optimal dalam pelayanan terhadap umat sebagaimana pesan Menag,” kata Saleh.