Jakarta, sibernas.id – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, hari ini menyampaikan Keterangan Pemerintah terkait Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2025 beserta Nota Keuangannya di depan Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Jakarta. Jumat (16/8/2024)
Dalam pidatonya, Presiden menggarisbawahi keberhasilan Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan berat selama dekade terakhir serta optimisme terhadap pembangunan berkelanjutan yang terus digenjot menuju visi Indonesia Emas 2045.
Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa meski diterpa banyak tantangan global, termasuk pandemi COVID-19, gejolak geopolitik, perang dagang, dan perubahan iklim, Indonesia berhasil mempertahankan stabilitas ekonomi dengan pertumbuhan yang konsisten di kisaran 5,0%. Ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan global sebesar 3,4%. “Kita patut bersyukur, kondisi politik dan ekonomi kita tetap stabil, bahkan mampu tumbuh secara berkelanjutan,” kata Presiden.
Presiden juga menyoroti keberhasilan Indonesia dalam menekan angka pengangguran menjadi 4,8% dan kemiskinan menjadi 9,03% di tahun 2024, serta pencapaian positif dalam ekspor yang naik lebih dari 70% hingga mencapai 259 miliar dolar AS pada tahun 2023. Hal ini, menurut Presiden, mencerminkan kebijakan ekonomi yang telah dijalankan dengan tepat.
Dalam pidatonya, Presiden menguraikan prioritas pembangunan tahun 2025 yang tertuang dalam RAPBN. Inflasi diproyeksikan akan dijaga pada kisaran 2,5% dengan pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan mencapai 5,2%. Fokus utama pemerintah adalah memperkuat permintaan domestik dengan menjaga daya beli masyarakat melalui pengendalian inflasi, penciptaan lapangan kerja, serta program bantuan sosial dan subsidi.
RAPBN 2025 juga menekankan pada pentingnya peningkatan kualitas belanja dan inovasi pembiayaan. “Belanja negara harus benar-benar efisien dan produktif, agar dapat mendukung program prioritas pemerintah dan menghasilkan multiplier effects yang kuat terhadap perekonomian,” ujar Presiden. Anggaran pendidikan direncanakan sebesar Rp722,6 triliun, yang dialokasikan untuk program peningkatan gizi anak sekolah, renovasi sekolah, dan pengembangan sekolah unggulan.
Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa strategi jangka pendek hingga menengah dalam RAPBN 2025 akan difokuskan pada percepatan pembangunan infrastruktur, transformasi ekonomi, serta penguatan SDM unggul yang produktif dan inovatif. Dalam konteks ini, RAPBN 2025 juga menekankan pentingnya hilirisasi dan transformasi hijau, serta inklusivitas untuk mewujudkan kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
Mengakhiri pidatonya, Presiden menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan fiskal pusat dan daerah serta perlunya meningkatkan efektivitas pembiayaan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. “Mari kita wujudkan Indonesia yang maju, adil, dan makmur sesuai visi Indonesia Emas 2045,” tutup Presiden.
Dirgahayu Republik Indonesia! Dirgahayu Negeri Pancasila! Merdeka!