Kendari, Sibernas.id – Dinas Pertanian (Distan) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat ada sekitar 319 hektare padi sawah dipersawahan Amohalo, Kecamatan Baruga Kota Kendari akan melaksanakan panen raya pada bulan Mei 2024 atau pada musim tanam pertama (MT-I).
“Bulan Mei ini, memang memasuki panen raya pada MT-I, untuk Kota Kendari dipersawahan Amohalo terdapat 319 hektare yang siap panen,” kata Kepala Distan Kota Kendari Sahuriyanto diwawancarai saat menghadiri kegiatan Musrenbang Musrenbang RPJPD Kota Kendari Tahun 2025-2045, di Aula Samaturu Balaikota Kendari, Kamis (2/5/24).
Kata dia, pihaknya berencana akan mengundang Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Muhammad Yusup untuk melakukan panen raya padi sawah dipersawahan Amohalo.
“Kita akan undang Pak Bos (Pj Wali Kota Kendari) untuk melakukan panen bersama petani setempat, namun kita masih melihat kondisi cuaca, mudah-mudahan di pertengahan bulan atau akhir bulan Mei ini cuaca mulai membaik, sehingga dipersawahan Amohalo yang akan di panen bisa kering,”imbuhnya.
Kata dia, tahun ini ditargetkan hasil panen padi sawah dipersawahan Amohalo untuk per hektarenya bisa mencapai 6 ton.
“Tahun ini kita target per hektarenya bisa mencapai 6 ton, namun di tahun-tahun sebelumnya hasil panen padi sawah dipersawahan Amohalo bisa mencapai 9,6 ton per hektar, tapi itu padi organik,”ungkapnya.
Dia berharap semoga hasil panen padi sawah dipersawahan Amohalo nantinya bisa memuaskan dan menguntungkan para petani di daerah tersebut.
“Sehingga dapat menekan harga beras di Kota Kendari dan Inflasi dapat dikendalikan,”ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, mampu memenuhi kebutuhan seluruh warga di daerah itu selama setahun mendatang.
“Kita berharap hasil panennya nanti bisa mencukupi kebutuhan di daerahnya dalam setahun. Jadi tidak dijual, sehingga meminimalkan kebutuhan beras sehingga tidak membeli beras dari luar daerah,”harapnya.
Ia menambahkan, penanaman padi yang dilakukan para petani di persawahan Amohalo adalah salah satu cara Pemkot Kendari menekan laju inflasi. Menurutnya, jika di satu wilayah bisa memenuhi kebutuhan pangan dalam setahun, maka akan membeli bahan pangan dari luar atau pasar.
“Sehingga kebutuhan atau permintaan bahan pokok di pasar akan berkurang. Tentunya hal itu berpengaruh pada permintaan,” tambahnya.
Agar para petani tani di persawahan Amohalo terus produktif, lanjut dia, Pemkot Kendari melalui Distanak Kota Kendari terus melakukan pendampingan. Mulai dari memberi bantuan pupuk, alat dan mesin pertanian (alsintan) dan benih.
“Misal kalau ada hama burung, kita berikan bantuan jaring. Jadi, intervensi ini adalah upaya pemkot untuk mendukung kegiatan para petani khususnya di persawahan Amohalo,” imbuhnya.
Untuk diketahui, Pemerintah Kota Kendari terus menggali potensi pertanian dengan cara mengembangkan dua lokasi persawahan yang ada di daerah itu.
Dua titik lokasi persawahan yang ada di Kendari adalah persawahan Amohalo, Kecamatan Baruga dan Labibia, Kecamatan Mandonga.
Kedua lokasi tersebut jika dikembangkan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin, maka produksi beras yang dihasilkan bisa menjadi penyangga kebutuhan beras di Kendari.
Produksi padi dari dua titik persawahan itu terus mengalami peningkatan di atas lima persen per tahun sehingga kota Kendari pernah mendapatkan penghargaan bidang ketahanan pangan.
“Untuk membantu petani dalam meningkatkan produksinya dan memperluas areal persawahan yang ada, maka pemerintah kerap memberikan bantuan sarana atau peralatan pertanian kepada petani,” katanya.(adv)