Sekda Sultra Buka Rakor Pencegahan Korupsi Terintegrasi Tahun 2024

  • Bagikan

Kendari, sibernas.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) H Asrun Lio membuka Rapat Koordinasi (Rakor) program pencegahan korupsi terintegrasi tahun 2024 yang membahas evaluasi MCP dan tindak lanjut SPI tahun 2023, serta menyiapkan dokumen/bahan pelaksanaan indikator MCP tahun 2023, di Ruang Rapat Sekda Sultra, Rabu, (13/3/2024).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Direktorat Koordinasi Supervisi Wilayah IV Komisi Pemberantasan Korupsi bersama rombongan, Kepala BPKAD Sultra, Pengawas APIP dari Inspektorat Sultra, Perwakilan BKD Sultra, Perwakilan Bapenda Sultra, Perwakikan DPM dan PTSP Sultra, Perwakilan Diskominfo Sultra, Perwakilan Biro PBJ Setda Sultra.

Dalam arahannya Sekda Sultra Asrun Lio mengatakan bahwa untuk melakukan pemetaan potensi kerawanan korupsi, pada masing-masing pemerintah daerah. Perlu didorong oleh komitmen kepala daerah, pejabat maupun pegawai ASN daerah termasuk forum terkait lainnya dalam mewujudkan perbaikan tata kelola pemerintahan daerah sebagai upaya pencegahan korupsi di daerah ini.

“Yang terpenting memberikan saran atau koordinasi kepada pemerintah daerah terkait langkah-langkah kita dalam pengelolaan pemerintahan,”ujarnya.

Untuk Provinsi Sultra, sambutannya, masih pada angka 56,25% pada posisi belum sehingga dikatakan masih rendah, serta diperlukan perhatian bagi para OPD untuk meningkatkan kinerja kita di tahun 2024.

Sementara itu, Direktorat Koordinasi Supervisi Wilayah IV Komisi Pemberantasan Korupsi Tri Budi Rochmanto menjelaskan bahwa tugas koordinasi KPK pada pasal 8 Undang-Undang (UU) No. 19 Tahun 2019 bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi bertugas melakukan koordinasi dengan instansi yang berwenang melaksanakan pemberantasan tindak pidana korupsi dan instansi yang bertugas melaksanakan pelayanan publik yaitu:

Pertama mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan penyidikan dan penuntutan dalam pemberantasan tindak pidana korupsi. Kedua, menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan Pemberantasan tindak pidana korupsi. Ketiga meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi kepada instansi yang terkait, Keempat melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi yang berwenang dalam melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi, dan Kelima meminta laporan kepada instansi berwenang mengenai upaya pencegahan sehingga tidak terjadi tindak pidana korupsi.

Tugas Koorsup melaksanakan tugas koordinasi dan supervisi bidang percepatan dan bidang penindakan, serta menyiapkan dan melaksanakan kegiatan yang membutuhkan integrasi dan kolaborasi antara upaya pencegahan serta penindakan maupun fungsi strategis lainnya sesuai dengan kebutuhan.

Oleh karena itu, dalam pencegahan korupsi di Sulawesi Tenggara ada 4 poin yaitu: Pertama Kinerja Pencegahan Korupsi Pemerintah Daerah berdasarkan hasil penilaian: MCP, SPI, IPAK, LHKPN, Dumas. Kedua, Penyelamatan Barang Milik Daerah dalam capaian dan tantangan. Ketiga, Proses Penganggaran APBD sebagai titik rawan korupsi dan Keempat, Agenda Pemberantasan Korupsi Tahun 2024 untuk kelanjutan 2023 dan fokus 2024.

Monitoring Center for Prevention (MCP) adalah aplikasi yang dikembangkan oleh KPK untuk memantau capaian kinerja program pencegahan korupsi. MCP merupakan instrumen pemantauan pelaporan pemberantasan korupsi di pemerintah daerah.

Untuk capaian MCP wilayah Sultra tahun 2023, nilai rata Provinsi Sulawesi Tenggara 60% dan total nilai capaian nasional 75%. Skor rata-rata MCP wilayah Sultra: 60% terbagi atas: Perencanaan dan Penganggaran APBD (35%),  Optimalisasi Pajak Daerah (69%), PBJ (86%),  Manajemen ASN (59%), Perizinan (56%),  Pengelolaan Barang Milik Daerah (38%),  Pengelolaan APIP (50%) dan tata kelola keuangan desa (75%)

Dalam capaian MCP Pemda se-Sulawesi Tenggara Tahun 2023 yaitu:
1. Pemkot Kendari dengan Skor (92,19)
2. Pemkab Konawe Utara (86,03)
3. Pemkab Kolaka (83,36)
4. Pemkab Buton Selatan (69,7)
5. Pemkab Konawe (69,43)
6. Pemkab Bombana (67,47)
7. Pemkab Buton (67,32)
8. Pemkab Konawe Selatan (61, 27)
9. Pemkab Konawe Kepulauan (60,9)
10. Pemkab Buton Tengah (60,61)
11. Pemkot Bau-Bau (60,24)
12. Pemprov Sultra (56,25)
13. Pemkab Kolaka Utara (54,97)
14. Pemkab Kolaka Timur (52,13)
15. Pemkab Muna Barat (48,63)
16. Pemkab Wakatobi (37,25)
17. Pemkab Muna (29,27)
18. Pemkab Buton Utara (21,22)

Sementara Pemkot Kendari berada diperingkat 60 nasional dan Pemkab Butur peringkat 536 nasional.

Selain itu juga, capaian MCP Pemprov Sultra tahun 2023, untuk nilai capaian 56% dan rata  Prov. Sultra 60%. Serta membahas indeks Survei Penilaian Integritas (SPI) Pemprov. Sultra tahun 2023, Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK), Kepatuhan LHKPN 2023 dalam eksekutif wilayah Sultra dan Data Pengaduan Masyarakat Wilayah Sultra.

Dalam Pencegahan Korupsi di Pemerintah Daerah merupakan sebagai ikhtiar perbaikan tata kelola pemerintahan dalam rangka mendorong kemandirian fiskal daerah,mengoptimalkan aparatur pemerintah, memperbaiki layanan publik dan mendefinisikan APBD untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab.

  • Bagikan