Kakanwil Kemenag Sultra: Program REP-MEQR Ikhtiar Mengembangkan Mutu dan Layanan Pendidikan Madrasah yang Lebih Baik

  • Bagikan

Kendari, sibernas.id – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementrian Agama (Kemenag) Sulawesi Tenggara (Sultra) H Muhamad Saleh mengatakan program Realizing Education’s Promise-Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR) merupakan ikhtiar mengembangkan mutu pengelolaan dan layanan pendidikan madrasah yang lebih baik.

Hal ini disampaikan Kakanwil Kemenag Sultra saat membuka kegiatan rapat koordinasi Implementasi Program REP-MEQR Komponen, Komponen 2 dan Komponen 4 DCU se Sultra Tahun Anggaran 2023, di Aula Hotel Plaza Kubra, Jumat malam, (24/06/2023).

Turut hadir dalam kesempatan ini Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, Siti Mardawiah Kasim, Konsultan Program REP-MEQR, Pejabat Fungsional Bidang Penmad Kanwil Kemenag Sultra, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah dan Pendidikan Islam Kemenag Kab/kota, dan operator madrasah.

Kakanwil Kemenag Sultra Muhammad Saleh mengungkapkan, Program REP-MEQR adalah sebuah program kerjasama Kementerian Agama bersama Bank Dunia yang digagas dalam bentuk program Madrasah Reform, terdiri dari 4 komponen program yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan sistem pengelolaan pendidikan di madrasah.

Karenanya, memasuki tahun keempat program madrasah reform, Kakanwil berharap implementasi 4 komponen program tersebut berjalan dengan sangat baik dalam pengembangan kualitas pendidikan madrasah di Sulawesi Tenggara.

Ia menjelaskan bahwa ada 3 kompenen program madrasah reform yang akan dibahas dalam rakor ini, pertama komponen 1 tentang penerapan sistem e-RKAM, komponen 2 Penerapan Sistem Penilaian Hasil Belajar Kelas 4 MI, dan komponen 4 yakni penguatan sistem peningkatan mutu pendidikan.

“Dikomponen 1 misalnya, terkait rencana kerja dan anggaran madrasah berbasis elektronik, dimana program tersebut sejalan dalam program prioritas menteri agama yang terus kita dorong peningkatannya yaitu layanan transformasi digital,”sebutnya.

“Karena itu, kembangkan kembali kelas kelas digital, perpustakaan digital untuk dorong pengembangan digitalisasi di madrasah, dan forum ini menjadi ruang diskusi kita untuk membuat formulasi agar program ini bisa dilakukan dengan baik,” ungkapnya.

Pada komponen 2, lanjutnya, progress aksi belajar siswa di Madrasah Ibtidayah Kelas 4 harus memiliki output yang baik melalui penilaian hasil belajar masing masing siswa tersebut.

“Kemudian dikompenen 4, di madrasah kita mengenal namanya EMIS (Education Management Information System). Sampai hari ini arah kebijakan pemerintah presiden Jokowi adalah Satu Data Indonesia, dan Kementerian Agama mendorong kebijakan tersebut, mampu menyatukan data dari sekian banyak data yang ada diberbagai wilayah kerjanya,”terangnya.

Olehnya itu, ia menegaskan Implementasi dari program yang telah dibentuk tersebut diharapkan dapat terealisasikan.

“Dana yang dikucurkan dalam program kerjasama kementerian agama dan bank dunia tidak sedikit, karena itu realisasi program ini harus berjalan dengan pengembangan dan peningkatan pendidikan siswa untuk sumber daya manusia Indonesia yang bermutu dan berdaya saing,” tandasnya.

  • Bagikan