Kendari, sibernas.id – Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu mengikuti pesta panen padi sawah di kawasan persawahan Amohalo Kelurahan Baruga Kecamatan Baruga Kota Kendari, Jumat (16/6/2023).
Pada kesempatan itu, Pj Wali Kota Kendari, Sekretaris Kota Kendari, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tenggara, Kepala BPS Kota Kendari, Kepala Dinas Pertanian dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Kendari memanen langsung padi di persawahan tersebut.
Selanjutnya panen dilakukan menggunakan mesin perontok padi yang bekerja secara mekanik.
Ketua Gapoktan Samaenre Arif Rante menjelaskan, panen padi mereka tahun ini tidak maksimal karena curah yang tinggi disertai angin kencang, sehingga sekira 50 persen padi mereka roboh.
Meskipun demikian mereka masih bisa memanen padi sekira 5-6 ton per hektar atau sebanyak 2700 ton gabah kering dari lahan seluas 450 hektare.
Selain itu, sejak beberapa tahun lalu, luas lahan sawah di kawasan itu berkurang dari awalnya sekira 700 haktare kini menjadi 450 haktare atau berkurang sebanyak 250 hektare.
“Sebagai tokoh masyarakat kami sudah bernegosiasi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara namun hasilnya nihil dan hak milik yang didambakan petani sampai hari ini tidak ada,” ungkapnya.
Mereka berharap Pj Wali Kota Kendari bisa memfasilitasi mereka untuk menyelesaikan persoalan ini, agar petani Amohalo bisa kembali mengolah lahannya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu mengaku akan mengkonsolidasikan persoalan ini di internal Pemerintah Kota Kendari, kemudian akan dikoordinasikan dengan pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk mendapatkan solusi.
“Tentu butuh proses, saya hanya berharap ada dukungan dan doa dari masyarakat ya untuk sama-sama kita carikan jalan keluarnya, karena tanpa dukungan masyarakat saya pikir ini semua akan sia-sia,” ungkapan.
Ia juga memberi apresiasi pada gapoktan yang bekerja keras mengolah lahan di kawasan Amohalo sehingga bisa memproduksi padi.
Selain itu, kawasan ini juga bisa memberikan sumbangsih terhadap pengendalian inflasi di kota Kendari, karena setelah panen kebutuhan masyarakat Kota Kendari bisa tercukupi. Dan tentunya bisa menyerap tenaga kerja hampir 1000 orang.
Asmawa berharap, produktivitas petani bisa kembali ditingkatkan, sebab tahun lalu produksi padi petani bisa mencapai 9 ton per hektar dalam sekali panen.
Pada kesempatan itu, Pj Wali Kota Kendari menyerahkan bantuan sapi secara simbolis pada perwakilan petani. (adv)