Metro Kendari, Sibernas.id – Otoritas Bandara Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), menyebutkan bahwa volume angkutan kargo di bandara tersebut mengalami peningkatan meskipun di tengah pandemi COVID-19.
“Penjualan online atau dalam jaringan menjadi salah satu pemicu sehingga bisnis kargo di Bandara Haluoleo masih menunjukan pergerakan positif,” kata kepala Bandara Haluoleo Kendari, Benyamin Apituley, di Kendari, Senin.
Ia mengatakan, saat ini volume kargo yang masuk atau tiba di Bandara Haluoleo Kendari mencapai 30 ton per hari dari sebelumnya yang berada pada kisaran 20 ton sampai 25 ton per hari.
“Sayangnya, volume kargo yang datang tidak sebanding dengan volume kargo yang berangkat dari Bandara Haluoleo,” katanya.
Disebutkan, volume kargo yang berangkat dari Bandara Haluoleo saat ini hanya berkisar 5 ton sampai 9 ton per hari.
Untuk itu lanjut Benyamin, ia meminta kepada pihak ekspedisi kargo udara agar membuat desain yang bisa bersaing dengan ekspedisi kargo laut dan darat.
Benyamin mengaku, pertumbuhan volume arus barang kargo udara di bandara itu menunjukkan eksistensi pertanian dan perikanan Sulawesi Tenggara cukup bagus.
“Kami mendorong volume arus barang domestik maupun ekspor terus tumbuh di Kendari. kami juga bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mendongkrak perekonomian masyarakat lokal,” katanya.
Sebagai bandara transit di wilayah Sulawesi Tenggara katanya, sebelumnya untuk kegiatan ekspor dokumennya harus dilakukan melalui Makassar atau Jakarta.
“Tapi sekarang ini, sudah bisa diselesaikan di bandara Haluoleo Kendari,” katanya.
Ekspor kargo udara menggunakan pesawat Garuda Indonesia dilakukan melalui Kendari-Makassar-Singapura.
“Karena Garuda sekarang ini belum ada penerbangan langsung dari Kendari ke Singapura, tapi harus melalui Makassar atau Jakarta,” pungkasnya.