Kendari, Sibernas.id – Asisten 1 bersama ketua TP-PKK Kota Kendari dan Tim Penilai lomba kelurahan tingkat Provinsi Sultra menilai di kantor Kelurahan Kesilampe Kecamatan Kendari, Senin (4/7/2022).
Dalam sambutannya, Asisten 1 Amir Hasan mengatakan bahwa, Kota Kendari ini hampir setiap bulan meraih prestasi yang luar biasa.
“Semua ini berkat dari pak wali kota yang energic, dan banyak inovasi yamg telah dibangun oleh Pemerintah Kota Kendari,” katanya.
Mantan Camat Kadia ini menambahkan untuk layanan di kelurahan, masyarakat tidak perlu lagi berbondong-bondong di kantor lurah karena ada program Laika, hanya melalui handphone proses pelayanan sudah berjalan.
Sedangkan Ketua tim penilai kelurahan tingkat Provinsi Sultra Syaifullah berharap Kota Kendari bisa lulus hingga tingkat regional.
“Tetapi kita kekurangan sekali dengan aplikasi pengisian Prodeskel (profil desa kelurahan) dan Epdeskel (Evaluasi Perkembangan desa kelurahan), karena walaupun kita unggul, inovasi dan administrasinya bagus ketika prodeskel dan epdeskelnya tidak update maka percuma saja,” ungkapnya.
Dalam penilaian ini, tim penilai kelurahan tingkat provinsi menilai mulai dari posyandu, produk-produk hasil produksi tim PKK, dan seluruh dokumen yang ada di kelurahan.
Dalam kegiatan ini turut hadir ketua TP PKK Kota Kendari dan beberapa kepala OPD lingkup Pemerintah Kota Kendari.
Lomdeskel tersebut dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Sulawesi Tenggara nomor 321 tahun 2022 sejak 22 Juni – 15 Juli 2022.
“Dalam proses penilaian lomdeskel tahun ini, kami berpedoman permendagri No. 81 tahun 2015 dan petunjuk pelaksanaan lomdeskel 2022 dari Dirjend Bina Pemdes Kemendagri, dengan tema desa dan kelurahan tangguh, ekonomi masyarakat tumbuh, dilaksanakan secara berjenjang dari tingkat Kecamatan sampai dengan tingkat provinsi mulai April 2022 sampai Juli 2022,” terangnya.
Secara teknis, Kepala Bidang Pemdes DPMD Sultra Syaifullah mengungkapkan peserta penilaian lomdeskel tahun ini cukup ketat bersaing, karena masing-masing desa dan kelurahan memiliki produk unggulan, inovasi, Sistem Informasi Desa (SID), partisipasi masyarakat yang tinggi, kearifan lokal desa kelurahan yang sangat mendukung.
“Kendalanya desa dan kelurahan tentang aplikasi prodeskel dan epdeskel adalah jaringan internet yang terkadang lambat, sehingga ketika kami memeriksa aplikasi prodeskel dan epdeskel kadang sulit terbuka,” ujarnya.
Hasil penilaian lomdeskel tingkat provinsi, sebagai juara 1 desa dan kelurahan, akan berlanjut ke penilaian lomdeskel tingkat regional (wilayah Indonesia Timur) pada Agustus 2022, dan pemenangnya mewakili tingkat nasional September 2022.(ADV)