Kendari, sibernas.id – Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Budaya dan Pariwisata dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) memfasilitasi Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Abeli Dalam dan Watulondo berkunjungan ke destinasi wisata Mantara Park di Kelurahan Abeli Dalam, Senin (17/7/23).
Dinas Budaya dan Pariwisata Kendari yang diwakili oleh Sumarni yang merupakan Sub Koordinator Pemasaran Pariwisata Disbudpar Kendari dan Sekretaris Diskominfo Kota Kendari, Hj. Sri Nursam Dewi Bersama KIM Abeli Dalam dan Watulondo melakukan audiens secara langsung kepada pengelola objek wisata tentang pengelolaan wisata permandian oleh warga lokal.
Sekretaris Diskominfo Kota Kendari, Hj. Sri Nursam Dewi menjelaskan, kehadirannya bersama tim adalah untuk mengenal dan memetakan potensi, kelompok masyarakat yang ada.
“Dengan adanya Undang-Undang 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik semakin mendorong pentingnya kehadiran Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) sebagai media pelayan informasi. Keberadaan UU KIP inilah Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kendari melaksanakan pembinaan terhadap KIM sebagai lembaga layanan informasi masyarakat terhadap isu-isu pembangunan sesuai dengan kebutuhannya,” jelasnya.
Menurutnya, Diskominfo Kota Kendari akan melakukan inventarisasi setiap potensi kelompok yang ada di setiap daerah. Setelah itu dikategorikan untuk memudahkan dalam melakukan pengembangan dan pemberdayaan kelompok tersebut.
Sumarni dari Disbudpar Kendari mengaku pihaknya senantiasa mendukung dan mendorong berbagai pihak yang mencoba mengembangkan dan mengelola berbagai objek wisata buatan yang kemudian menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung ke Kendari.
Sementara itu, pengelola Mantara Park, Ida Ketut Mantra sangat menyambut baik kehadiran Diskominfo dan KIM Abeli Dalam dan Watulondo di Mantara Park.
Ia mengatakan waterpark ini mengusung konsep wisata air dengan pemandangan asri dan alami seolah-olah sedang berada di Bali yang akan dipadukan budaya lokal Tolaki.
“Waterpark ini berkonsep Bali, tapi karena berada di Sultra, ke depan kami akan coba akulturasikan dengan budaya lokal setempat dengan menghadirkan representasi budaya Tolaki, seperti akan dibangun rumah adat Tolaki yang dalam pembangunannya juga akan dipadukan dengan nilai budaya Bali,” katanya.
Ia juga menambahkan, ke depan bakal dibangun monumen patung Haluoleo yang dibuat langsung oleh pematung dari Bali.
Waterpark yang mulai dibangun sejak Januari 2021 ini, mempunyai empat kolam dengan kedalaman yang bervariasi. selain itu juga ada perosotan sepanjang 25 meter. Untuk jam operasional, buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 17.00 WITA.
“Mantara Park sudah menjadi magnet wisata alam yang ada di Kelurahan Abeli Dalam. Untuk itu kami berharap, adanya perhatian pemerintah lebih lagi dalam mengembangkan potensi lainnya,” katanya.
Diketahui, kunjungan ke Mantara Park dihadiri oleh; Sekretaris kominfo, Abd Malik, Analisis kebijakan pengelolaan sub pengelolaan komunikasi publik, Seklur abeli dalam, Perwakilan lurah watulondo, Perwakilan kecamatan puwaatuu, Ketua KIM Graha Asri Watulondo berkolaborasi dengan KIM Kelurahan Abeli Dalam
Hadir juga dalam kunjungan ke Mantara Park Analisis kebijakan pengelolaan sub pengelolaan komunikasi publik, Abd Malik, Sekretaris Kelurahan Abeli Dalam, perwakilan Lurah Watulondo, perwakilan Kecamatan Puuwatu.(ADV)