Kendari, sibernas.id – Kakanwil Kemenag Sultra, H. Muhamad Saleh membuka secara resmi Workshop Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru MTsN 1 Kendari, yang mengusung tema “Kolaborasi Deep Learning dan Kurikulum Cinta dalam Mewujudkan Vibes Madrasah yang Aman, Nyaman dan Menyenangkan”, Jumat (21/2/2025).
Kegiatan ini dihadiri Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sultra diwakili Ketua Tim Kerja Tenaga Kependidikan, Kepala Kantor dan Pejabat Pengawas Kankemenag Kota Kendari, Kepala MAN 1 Kendari, Kepala MTsN 1 Kendari serta Guru dan Kelompok Kerja Madrasah (KKM) MTsN 1 Kendari.
Kakanwil Kemenag Sultra Muh. Saleh menyampaikan, Workshop ini merupakan bagian penting dalam upaya meningkatkan profesionalisme, kompetensi dan kualitas kinerja kita sebagai tenaga profesional di bidang masing-masing.
“Dengan adanya workshop ini, saya berharap seluruh peserta dapat memperoleh ilmu, wawasan, serta keterampilan baru yang dapat diterapkan dalam tugas dan tanggung jawab sehari-hari,” ujar Saleh.
Menurut Saleh, dalam era yang terus berkembang pesat ini, tantangan dalam dunia pendidikan semakin kompleks di tengah keanekaragaman. Oleh karena itu, pengembangan keprofesian secara berkelanjutan menjadi kebutuhan yang tidak dapat diabaikan.
Kurikulum cinta yang dicetuskan Menag, lanjut Saleh, hadir sebagai solusi dalam era digital yang semakin terbuka. Kurikulum ini bertujuan untuk mengajarkan nilai-nilai cinta kasih dan toleransi sejak dini.
“Menteri Agama, H. Nasaruddin Umar menyampaikan gagasan penting, Kurikulum Berbasis Cinta. Kurikulum ini bertujuan membentuk generasi muda yang memiliki pandangan, sikap dan perilaku toleran terhadap perbedaan, baik itu suku, agama, maupun budaya,” tambah Saleh.
Saleh mengimbau, seluruh ekosistem Madrasah harus menanamkan nilai-nilai kasih sayang kepada anak didik sejak dini. Dengan kurikulum berbasis cinta, diharapkan melahirkan manusia yang tulus dan beriman, tanpa rasa kebencian terhadap mereka yang berbeda, terutama dalam hal agama.
Selain itu, Saleh juga menekankan terciptanya Madrasah Aman, Nyaman dan Menyenangkan. Diantaranya, menjamin dan memenuhi hak anak serta melindungi anak selama berada di Madrasah.
Kedua, mewujudkan Madrasah aman dan non diskriminasi untuk kepentingan terbaik bagi anak. Ketiga, mewujudkan kondisi Madrasah yang nyaman bagi perkembangan siswa.
“Keempat mewujudkan Madrasah yang menyenangkan demi mendukung pembelajaran yang optimal, dan terakhir mewujudkan Madrasah bebas dari tindakan kekerasan, pelecehan seksual dan pencegahan perundungan,” pungkasnya.
Saleh lantas mengajak seluruh peserta untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan tersebut, berbagi pengalaman dan menjadikannya sebagai momentum untuk terus meningkatkan kualitas diri sehingga dapat memberikan manfaat yang besar bagi kemajuan organisasi dan masyarakat.