Jadi Komoditi Unggulan, Rasa Manis Salak Kebun Raya Kendari Dijamin Menggugah Selera Penikmatnya

  • Bagikan
Kadis Pertanian Kota Kendari, Sahuriyanto saat panen di Kebun Salak binaan Dinas Pertanian

Kendari, Sibernas.id – Kabar gembira bagi masyarakat Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang hobi makan salak. Saat ini, Salak dengan cita rasa manis sudah bisa didapatkan dengan mudah. Warga tidak perlu jauh mencari karena letaknya berada tidak jauh dari Kebun Raya Kendari.

Rasa manis pada Salak Kebun Raya Kendari dijamin bisa menggugah selera penikmatnya. Itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Kendari, Sahuriyanto saat meninjau Kebun Salak Binaan Pemkot Kendari di Kawasan Anduonohu, Kota Kendari, Rabu (17/4/24).

Sahuriyanto menjelaskan, Salak Kebun Raya Kendari memiliki cita rasa berbeda dengan salak pada umumnya. Salak Kebun Raya, kata dia, memiliki rasa manis (tidak pekat), dan memiliki tekstur daging buah yang padat (tidak ada sepah).

“Nanti bisa dirasakan sendiri, (Salak Kebun Raya) rasanya manis tidak pekat, tidak bosan dicicipi, tidak ada sepah nya dan mengenyangkan,” ungkap Sahuriyanto.

Sahuriyanto mengungkapkan, meski saat ini puncak panen salak telah berlalu akan tetapi bagi masyarakat yang ingin menikmati manisnya salak Kendari bisa langsung berkunjung. Lokasinya tidak jauh dari destinasi wisata Kebun Raya Kendari.

“Masyarakat yang berkunjung di Kebun Raya Kendari tidak ada salahnya untuk berhenti sejenak untuk memetik buah salak sekaligus berwisata di kebun salak,” kata Sahuriyanto

Ia menambahkan, Salak Kebun Raya Kendari merupakan salah satu komoditi buah-buahan unggulan daerah. Pasalnya, Salak Kebun Raya Kendari yang ditanam diatas lahan seluas 1/4 hektar (30 rumpun pohon salak) oleh Kelompok Tani Tunas Baru mampu menghasilkan buah salak hingga satu ton sekali panen.

Sebagai bentuk dukungan terhadap petani salak di Kota Kendari, pihaknya tak henti melakukan pendampingan. Disisi lain pihaknya juga membantu petani mendapatkan pupuk bersubsidi, membantu pengairan (saat musim kemarau) hingga membantu memasarkan hasil panen petani.

“Buah salak yang dihasilkan kita bantu pasarkan melalui Pasar Tani yang kita gelar setiap hari Selasa dan Jumat. Selain itu, salak Kebun Raya Kendari ini juga kita sudah promosikan hingga keluar daerah. Kemarin kita sudah pamerkan pada Ajang Pameran di TMMI, Pameran di Solo, hingga kita akan promosikan pada saat kunjungan Menteri Pertanian di Konawe (11/01),” ungkap Sahuriyanto.

Mantan Kabag Umum Setda Kota Kendari ini yakin, Salak Kebun Raya Kendari bisa menjadi salah satu komoditi unggulan daerah dan bisa memenuhi kebutuhan buah salak masyarakat Kota Kendari.

Sementara itu, Amrin mengatakan keunggulan buah salak miliknya dibandingkan salah lainnya yakni segi ukuran buah dan rasanya yang manis.

Ia juga menyebutkan, buah salak miliknya ini bisa dipanen dua kali dalam seminggu.

“Tapi bergantung cuaca ya, dan biasanya yang masuk di pasar tani 20 kg per pekan, tapi biasa sampai 30 kg,” kata Amrin.

Distan Kendari saat mempromosikan buah salak lokal saat di kegiatan di Kota Padang

Ia mengaku tidak ada perlakuan khusus yang diberikan saat bertani salak yang telah ditanamnya selama 8 tahun tersebut. Dirinya hanya berbagi tips saat memanen yang tepat.

“Intinya, tua baru dipetik. Itu saja kuncinya, jangan lihat besarnya, karena biasa ada yang besar tapi belum layak petik. Namun, jika kita lihat dari tuanya, biar kecil kalau sudah tua itu sudah menjamin kualitas rasanya,” jelasnya.

Untuk proses pembuahan buah salak ini, tidak manual proses mengawinkan antara salak jantan dan betina), melainkan dilakukan kumbang pada setiap bunga salak tersebut sejak 6 tahun lalu.

“Bibitnya ini dari selatan, salak ini sudah dikawinkan dengan kumbang pada awalnya waktu kita di Kota Palu, nah itu kita bawa dari selatan. Setelah kita pindah ke Kota Kendari kita bawa lagi di sini itu kumbang ikut pas umur pohon salaknya masih dua tahun, karena itu hari baru berbunga,” tuturnya.(adv)

  • Bagikan