Kendari, Sibernas.id – Dibawah komando Muhammad Yusup sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra), berhasil mengatasi masalah stunting di daerah tersebut. Hal itu disampaikan ketika laporan kinerjanya di Inspektorat Jendral (Irjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia.
Diketahui Angka prevalensi stunting berhasil ditekan menjadi 2,14 persen per Agustus 2024, berdasarkan pengukuran langsung melalui Elektronik Pencatatan dan Pelaporan
Gizi berbasis masyarakat (EPPGBM).
“Penurunan angka stunting menjadi fokus utama kami. Melalui program pemberian makanan tambahan dan pemantauan pertumbuhan anak, kami berharap generasi mendatang akan tumbuh sehat dan berkualitas,”ujarnya.
Sukses menangani stunting membuat Yusup mendapatkan apresiasi dari Irjen
Kemendagri. Bukan hanya stunting, Kemendagri juga menilai, dalam tiga bulan terakhir, Kota Kendari dibawah komando Muhammad Yusup terus menunjukkan kinerja
yang positif dalam penanganan inflasi.
Inflasi di Kota Kendari berhasil ditekan hingga angka inflasi menjadi 0,99 persen pada
September 2024, lebih rendah dari inflasi nasional sebesar 1,84 persen.
“Keberhasilan kami menekan inflasi hingga di
bawah rata-rata nasional merupakan hasil kerja keras bersama. Kami rutin melakukan gerakan pangan murah dan pemantauan harga untuk menjaga stabilitas ekonomi Kota Kendari,”ungkapnya orang nomor satu di Kota Kendari itu.
Menanggapi pemaparan Pj Wali Kota Kendari, Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah (PPUPD) Ahli Utama Inspektorat Jenderal Kemendagri, Azwan menyampaikan apresiasi terhadap kinerja Pj Wali Kota Kendari dan jajarannya.
“Kami sangat mengapresiasi upaya Kendari dalam mengendalikan inflasi yang stabil dalam tiga bulan terakhir. Begitu pula langkah-langkah konkret dalam mengatasi stunting melalui intervensi spesifik dan sensitif. Kami berharap upaya ini dapat terus ditingkatkan, terutama dalam memperluas cakupan pengukuran bayi stunting,”ujar Azwan.
Sekedar informasi, Pemkot Kendari juga saat ini tengah aktif melakukan berbagai langkah untuk menurunkan tingkat pengangguran dan menanggulangi kemiskinan ekstrem, serta meningkatkan penyerapan anggaran hingga mencapai 64,61 persen pada triwulan
III tahun ini.