Kendari, Sibernas.id – Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan bantuan sosial kepada anak yang mengalami gangguan penglihatan atau penderita ” Corneal Opacities ODS suspek Dermold Cysts” asal Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Mensos Rismaharini Dibantu Sekretaris Daerah Sultra Nur Endang Abbas dan Wakapolda Sultra Brigjen Pol. Waris Agono, Kepala Dinas Sosial Sultra Armunanto saat kunjungan kerja di Loka Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Kendari, di Kabupaten Konawe Selatan, Sultra.
Anak penderita gangguan penglihatan bernama Zahida Qalbi Nadifa (2) itu adalah anak pertama pasangan Danu Susianto (32) dan Harmawati (26) warga Kompleks Perumahan BTN Maleo 2 Kota Bangun, Ranomeeto, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
Total bantuan yang diberikan sebesar Rp275.184.279 untuk biaya operasi transplantasi usaiasi mata, terapi dan perawatan sosial operasi.
Mensos mengatakan bantuan yang diserahkan merupakan donasi dari masyarakat Indonesia yang dikumpulkan melalui kitabisa.com
“Saya atas nama Kementerian Sosial, saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kitabisa.com dan saudara-saudara baik yang mengulas untuk dua anak Nur dan Zahidah yang mereka membutuhkan dana untuk operasi dan perawatan,” katanya usai menyerahkan bantuan.
Mensos juga menyerahkan bantuan kepada anak bernama Siti Hariyati atau Nur anak berusia 1,5 tahun penderita Anus Anterior sebesar Rp89.163.182 untuk biaya operasi.
Kepala Loka Minaula Kendari Syamsuddin mengatakan tantangan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemensos telah melakukan respon terhadap Zahida Qalbi Nadifa yang lahir dengan diagnosa mengalami Corneal Opacities ODS Suspek Dermold Cysts atau gangguan penglihatan.
“Pada 8 Februari 2022 telah dilakukan proses transplantasi pada salah satu matanya di JEC Jakarta. Saat ini menjalani rawat jalan dan kontrol di Dokter Spesialis mata RS Bahteramas Kendari, sambil menunggu jadwal transplantasi mata yang lain,” katanya.
Dia menyebut hasil asesmen tim Loka Minaula Kendari bahwa keluarga Zahida termasuk kurang mampu, di mana Ayah Zahida bekerja sebagai penjual keliling seperti korek api, masker, dan lainnya dengan penghasilan per hari mencapai Rp100 ribu namun terkena PHK pada 2018.
“Selama ini, keluarga Zahida tinggal di rumah sederhana dengan biaya sewa Rp4 juta/tahun,” katanya.
telah melakukan intervensi dengan memberikan bantuan ATENSI berupa kebutuhan dasar dan nutrisi untuk Zahida berupa susu, popok, minyak telon, bedak, sabun, dan vitamin.
“Termasuk, memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) terhadap ayah dan Ibu Zahida, serta memfasilitasi pembiayaan dan akomodasi Zahid dan keluarga ke Jakarta untuk menjalani operasi,” katanya.
Selain itu, Mensos Rismaharini memberikan bantuan sosial kepada 252 penerima manfaat di Kota Kendari, Kabupaten Konawe dan Kabupaten Konawe Selatan sebesar Rp 297.146.400.
Jenis bantuan berupa ATENSI anak yatim untuk 15 anak senilai Rp9.000.000, bantuan aksesibilitas untuk 87 orang senilai Rp127.485.000, bantuan kebutuhan dasar untuk 132 orang senilaiRp95.661.400, dan bantuan kewirausahaan untuk 18 orang senilai Rp65.000.000.
Bantuan tersebut berasal dari Sentra Meohai di Kendari, Sentra Wirajaya di Makassar, Sentra Pangurangi di Takalar, dan Sentra Gau Mabaji di Gowa milik Kemensos.
Mensos juga memberikan bantuan ATENSI secara simbolis kepada penerima manfaat, di antaranya Marni Harma, warga Kabupaten Buton Tengah yang kurang mampu alat mesin pop dsb senilai Rp5.000.000.
Kedua, Samson, warga Kabupaten Muna, rungu wicara, bantuan berupa alat bantu dengar (ABD) Rp2.300.000, ketiga Hermwati warga komplek perumahan BTN Maleo 2 Kota Bangun, Ranomeeto, Konawe Selatan, berupa pelatihan keterampilan dan kewirausahaan senilai Rp3.000.000.
Berikutnya, Wa Ane warga lansia asal Baito, Kabupaten Konawe Selatan, bantuan berupa dukungan aksesibilitas senilai Rp1.500.000, serta Wa Fiiha warga Jalan Sewangi, Benuanirae Kecamatan Abeli, Kota Kendari bantuan berupa dukungan aksesibitas senilai Rp1.500.000.