Kendari, Sibernas.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melaksanakan intervensi terhadap sebanyak 133 anak yang menderita stunting di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Intervensi dilakukan melalui Program Orang Tua Asuh.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, drg. Fauziah mengungkapkan intervensi terhadap ratusan penderita stunting dilakukan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkot Kendari.
“Jadi setiap OPD bertanggungjawab kepada 2-3 anak yang menderita stunting. Keluarganya akan disuplai tambahan kebutuhan pangan seperti beras, telur, susu, dan makanan tambahan lainnya,” ungkap drg. Fauziah, saat dikonfirmasi baru-baru ini.
Dia yakin, program orang tua asuh ini
bisa membantu pemerintah dalam penanganan stunting sehingga generasi muda Kota Kendari bisa tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas.
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap balita di Kota Kendari, Dinkes menemukan sebanyak 133 anak menderita stunting. Meski jumlah kasus masih tergolong sedikit, Dinkes Kota Kendari memastikan program orang tua asuh bisa terus berlanjut sehingga bisa menjawab masalah kesehatan stunting.
Dia juga mengatakan, Pemkot Kendari sudah meluncurkan program intervensi serentak untuk pencegahan stunting di setiap Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di seluruh Kota Kendari.
Langkah ini diambil, lanjut dia,sebagai respons terhadap masalah stunting yang masih menjadi perhatian serius didaerah karena (kasus-nya) mengalami peningkatan dari 19,5 persen (2023) menjadi 25,7 persen tahun ini.
Dia mengungkapkan, Program intervensi Posyandu ini mencakup serangkaian kegiatan mulai dari penyuluhan gizi, pemberian makanan tambahan, hingga monitoring pertumbuhan balita secara rutin.
“Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang serta memastikan bahwa setiap anak mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk pertumbuhan optimalnya,”ungkapnya.
Lanjut dia, dalam upaya menjalankan program ini dengan efektif, pihaknya juga telah melibatkan berbagai pihak, termasuk organisasi non-pemerintah dan perusahaan swasta, untuk mendukung penyediaan sumber daya dan dukungan finansial.
Selain itu, para petugas kesehatan di setiap posyandu juga telah dilatih secara khusus untuk memberikan layanan yang berkualitas kepada masyarakat.
“Masyarakat diharapkan untuk aktif berpartisipasi dalam program ini dengan membawa anak-anak mereka ke posyandu untuk mendapatkan layanan kesehatan dan gizi yang diperlukan,” ungkapnya.
“Dengan kerja sama yang solid antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan dapat terwujud generasi masa depan yang lebih sehat dan tangguh di Kota Kendari,”pungkasnya. (adv)