Kendari, Sibernas.id – Kepala badan Kependudukan dan keluarga Berencana nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara (Sultra), Asmar, mengatakan bahwa alat kontrasepsi Keluarga Berencana, suntik KB masih menjadi yang paling popular digunakan oleh pasangan suami istri di daerah itu untuk menghindari kehamilan.
“Dari 37.294 peserta KB baru selama 2021, ada 15.865 akseptor yang menggunakan metode KB suntik,” kata Asmar, di Kendari, Jumat.
Asmar mengatakan, selain metode KB suntik, pasutri di Sultra juga banyak yang memilik metode KB Pil sebanyak 13.535 orang selama periode Januari sampai Agustus 2021.
Selanjutnya, metode KB implant sebanyak 6.158 orang, yang menggunakan KB IUD sebanyak 686 orang, gunakan metode kondom 731 orang, metode MOP 7 orang, MOW sebanyak 32 orang.
Menurut Asmar, salah satu yang menjadi alasan pasutri banyak yang meminati metode kb suntik karena murah dan mudah penggunaannya dibanding kontrasepsi lain.
“Apalagi pasangan tinggal pilih mau yang satu bulan atau tiga bulan. Kalau pil KB kan harus dikonsumsi setiap hari,” kata Asmar.
Meski begitu lanjut Asmar, ia tepat menganjurkan setiap pasangan khusunya yang baru menggunakan alat kontrasepsi KB untuk selalu berkonsultasi baik dengan penyuluh KB, bidan, muapun dokter sebelum memilih alat kontrasepsi.
“Karena setiap kontrasepsi itu memiliki keuntungan, kekurangan dan efek samping. Sehingga kita anjurkan untuk selalu berkonsultasi dengan bidan ataupun dokter,” pungkas Asmar.