Buton Tengah, Sibernas.id – Badan Kependudukan dan Kelaurga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyambangi Kabupten Buton Tengah untuk melaksanakan kegiatan penguatan penyelenggaraan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Kelurahan Watulea, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah, Kamis (25/5/23).
Penguatan penyelenggaraan Dashat ini dibuka oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Buton Tengah, Abidin, yang turut dihadiri langsung oleh kepala operwakilan BKKBN Sultra, Asmar.
Kepala BKKBN Sultra, Asmar mengatakan program Dashat ini adalah upaya BKKBN dalam rangka percepat penurunan stunting, karena program Dashat sebagai sarana mengedukasi masyarakat terkait pentingnya asupan gizi.
“Kenapa ini penting dilakukan, karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahui pentingnya asupan gizi pada proses pertumbuhan, apakah mulai remaja, hamil, menyusui atau saat punya bayi dua tahun (Baduta),” katanya.
Disebutkan, data survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting di Sulawesi Tenggara mencapai 22,7 persen pada 2022. Dari 17 kabupaten kota di Sultra, prevalensi angka stunting yang tertinggi adalah Buton Tengah mencapai 41,6 persen.
Menurut dia, stunting ini pemincunya adalah masalah gizi, karena kebanyakan masyarakat hanya berpikir makan sampai kenyang tetapi tidak memenuhi unsur gizi seperti protein, vitamin dan gizi lainnya.
“Untuk itu, melalui program dashat ini maka stuntigndi daerah ini bisa ditekan, dan saya berharap seluruh pihak dapat bekerja sama secara komperhensif termasuk para Kepala Desa juga dapat membantu penurunan stunting,” pungkasnya.
Kadis Dalduk dan KB Buton Tengah, Abidin, dalam sambutannya menyebutkan bahwa Kampung KB di wilayahnya sudah terbentuk 30 titik, dan menargetkan semua desa kelurahan di daerah itu terbentuk kampung KB.
“Kampung KB merupakan Satuan wilayah setingkat RW, dusun atau setara yang memiliki kriteria tertentu dimana terdapat keterpaduan program KKBPK yang dilakukan secara sistemik dan sistematis. Selain itu, manfaat Kampung KB selain bisa mengentaskan kemiskinan, juga mendekatkan pembangunan kepada masyarakat,” katanya.
“Kami banyak melakukan sosialisasi di kecamatan dan desa termasuk terkait bagaimana mengedukasi masyarakat agar bisa cegah stunting. Tetutama dari hal pemenuhan asupan gizi,” katanya.
Kegiatan ini diikuti 30 peserta yang merupakan pengurus Pokja Kampung KB dan Rumah Data dan dihadiri pula oleh Camat Gu, Perwakilan Koramil, perwakilan Polsek, Kades, Kapuskesmas, PKK, Penyuluh KB dan jajaran Dinas PP dan KB Buton Tengah.