Buton Tengah, Sibernas.id – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara (Sultra), Fesal Musaad, mendukung agar peran Forum Dialog Kerukunan Umat Beragama (FKUB) bisa menjadi agen moderasi beragama di tengah-tengah masyarakat.
“Saya berharap, pengurus maupun anggota FKUB mampu menjadi agen moderasi beragama di tengah-tengah masyarakat, dalam rangka bersama menjaga kerukunan dan toleransi, menuju masyarakat yang aman, damai dan sejahtera,” kata Fesal Musaad, saat membuka secara resmi FKUB Kabupaten Buton Tengah (Buteng), yang digelar di Labungkari, Selasa (1/6).
Dialog yang mengusung tema “Penguatan Wawasan Kebangsaan dan Keagamaan untuk Mewujudkan Buton Tengah yang Rukun, Damai dan Harmonis” tersebut, Kakanwil menjelaskan jika toleransi merupakan anugerah yang sangat besar dari tuhan dan dijaga.
Kakanwil yang Disertai Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Sultra, H. Muhammad Basri dan Kepala Kemenag Kab. Buton Tengah Khalifah, agar masyarakat selalu menjaga dan menghargai perbedaan. Karena menurut Kakanwil, sejak dulu agama dan adat telah membentuk kearifan lokal yang tanpa masyarakat.
Fesal juga menegaskan kembali peran dan fungsi KUB sebagai benteng kadamaian, kerukunan dan toleransi, untuk menjaga kesatuan masyarakat Indonesia yang majemuk.
“Untuk menyelesaikan komitmen kebangsaan, Kemenag menawarkan konsep moderasi beragama. Lawan moderasi itu adalah sifat ekstrim. Moderasi menekan sifat ekstrim, merupakan pendidikan deradikalisasi, mengubah yang keras menjadi lunak,” kata Fesal.
Moderasi seperti yang dimaksud yakni moderat dalam memahami ajaran agama, berperilaku dan menjalankan agamanya. Memiliki Sikap dan pandangan yang tidak berlebihan, tidak ekstrim, radikal dan menghargai keberadaan agama lain.
Fesal menambahkan, radikalisme, terorisme dan sifat intoleran merupakan produk yang sengaja dihembuskan untuk memecah belah masyarakat. Dan hal ini sangat bertentangan dengan kepribadian Bangsa Indonesia.