Raha, sibernas.id – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhamad Saleh resmi mengukuhkan dan melantik Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPRD) Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI) Kabupaten Muna dan Kabupaten Muna Barat (Mubar) Masa Bakti 2025-2030, di Aula Kantor Kemenag Kabupaten Muna, Minggu (11/5/2025).
Pengukuhan dan pelantikan ini disaksikan Bupati Muna, H. Bachrun, Ketua DPW PGMI Sultra, Ketua PGRI Muna, Plt. Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Muna, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Muna Barat, Pengurus DPW PGMI Sultra, Pejabat Pengawas Kantor Kemenag Kabupaten Muna dan Kabupaten Muna Barat, Pengurus PGMI Kabupaten Muna dan Kabupaten Muna Barat, serta segenap tamu undangan.
Kakanwil Kemenag Sultra Muhamad Saleh dalam sambutannya mengatakan, PGMI merupakan wadah strategis bagi para guru Madrasah untuk bersinergi, meningkatkan profesionalisme, serta memperjuangkan hak dan kesejahteraan guru.
“Guru bukan hanya pengajar, tapi penyalur cahaya yang menuntun jiwa menuju kebenaran. Setiap kata yang keluar dari lisan seorang guru adalah benih yang tumbuh dalam hati muridnya,” tegasnya.
Keberadaan PGMI, kata Saleh, diharapkan dapat memperkuat peran guru sebagai pendidik, pembimbing dan teladan bagi generasi muda yang berakhlak mulia, cerdas dan berwawasan kebangsaan.
“Selamat dan sukses kepada seluruh pengurus PGMI yang baru saja dikukuhkan. Semoga amanah yang diberikan ini dapat dijalankan dengan penuh tanggung jawab, integritas dan semangat pengabdian demi kemajuan pendidikan Madrasah di daerah kita,” ungkap Saleh.
Di kesempatan tersebut, Muhamad Saleh juga mengajak para pengurus PGMI untuk mendukung program Asta Protas Kemenag Berdampak yang telah dicanangkan oleh Menteri Agama RI, H. Nasaruddin Umar. Dirinya menegaskan, apa yang menjadi program Kementerian Agama menjadi tanggungjawab bersama untuk dilaksanakan, terutama terkait Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan.
“Program Kerukunan dan Cinta Kemanusiaan ini berfokus pada bagaimana meningkatkan kualitas kerukunan. Salah satunya, melalui penerapan Kurikulum Berbasis Cinta. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak sejak dini ditanamkan perasaan cinta sesama anak bangsa sekaligus menghargai perbedaan,” jelas Saleh.
Kedua terkait penguatan Ekoteologi, yakni bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dalam upaya melestarikan lingkungan. Dikatakannya, Program Go Green Madrasah yang digagas Kemenag Sultra dan Penanaman Satu Juta Pohon Matoa adalah salah satu bentuk upaya penguatan Ekoteologi ini.
“Program prioritas lain yang perlu didukung PGMI adalah Mewujudkan Pendidikan Unggul, Ramah dan Terintegrasi. Hal ini dapat diwujudkan melalui program Penguatan karakter serta mendorong terciptanya lingkungan Madrasah dan Ponpes yang yang ramah, menyenangkan dan anti kekerasan,” terang Saleh.
Saleh berharap, PGMI menjadi mitra aktif Kementerian Agama dalam mewujudkan transformasi pendidikan Madrasah yang lebih baik, inovatif dan responsif terhadap tantangan zaman. Mampu mengembangkan kolaborasi dalam peningkatan mutu guru, penguatan karakter siswa dan digitalisasi pembelajaran Madrasah.
“Saya mengajak seluruh pihak baik pemerintah daerah, dunia usaha, maupun masyarakat untuk terus memberikan dukungan kepada Madrasah, karena Madrasah adalah bagian penting dalam mencetak generasi bangsa yang unggul dan berakhlak,” pungkasnya.