Ikuti PETIK AKSI Series I 2023 , Pj Wali Kota Paparkan Strategis Penanganan Stunting di Kendari

  • Bagikan
Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu, saat mengikuti PETIK AKSI) Series 1 tahun 2023 secara virtual, Selasa.

Kendari, Sibernas.id – Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu, memaparkan beberapa strategis yang dilakukan jajaraannya dalam upaya menekan angka prevalensi stunting di ibukota provinsi tersebut sehingga angka stunting bisa menjadi yang terendah di Sultra.

“Beberapa upaya telah dilakukan guna menekan angka stunting tersebut termasuk melakukan audit stunting, sehingga kita sukses menurunkan angka stunting dan ditunjuk menjadi percontohan penanganan stunting di Indonesia,” kata Asmawa Tosepu, saat mengikuti Praktik Baik Audit Kasus Stunting Indonesia (PETIK AKSI) Series 1 tahun 2023 secara virtual, yang dilakukan oleh Direktorat Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN Pusat, Selasa.

Menurut Asmawa, hasil penanganan penurunan angka Stunting yang ada di Kota Kendari, awal tahun 2022 angka Stunting di kota Kendari berada di 24 persen atau terendah kedua di Sultra.

“Dan Alhamdulillah memasuki tahun 2023 terjadi penurunan angka stunting kurang lebih sebesar 4,5 persen dan saat ini berada di angka 19,5 persen atau terendah di Sultra,” kata Asmawa.

Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo pada PETIK AKSI) Series 1 tahun 2023 secara virtual,

Disebutkan, delapan tahapan penanganan stunting telah dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak dalam penanganan dan penurunan prevalensi stunting tersebut.

“Kami konsisten melakukan delapan tahapan seperti dilakukan pembentukan Tim Audit Kasus Stunting, Penentuan Lokus Audit Kasus Stunting, verifikasi audit kasus stunting, hingga kunjungan sekaligus pengukuran ulang sasaran oleh Tim Pakar, dan melakukan Rapat Pembentuakan rencana tindak lanjut,” kata Wali Kota Kendari dalam pemaparannya.

Kegiatan ini dihadiri Kepala BKKBN Sultra, Asmar, Sekretaris Daerah Kota Kendari Dr. Drs. Ridwansyah Taridala, kepala Dinas Dalduk dan KB Kota Kendari, Jahuddin dan OPD terkait lainnya dari Ruang Command Center Gedung Balai Kota Kendari.

Pj Wali Kota Kendari Asmwa Tosepu, saat sampaikan paparan penanganan stunting di PETIK AKSI) Series 1 tahun 2023 secara virtual,

Kegiatan PETIK AKSI Series 1 yang dilaksanakan sebagai upaya BKKBN dalam meningkatkan kualitas dan realisasi anggaran Audit Kasus Stunting 2023, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, Nopian Andusti mengatakan PETIK AKSI ini merupakan penajaman dari berbagai praktik.

Diketahui, pada PETIK AKSI series 1 ini telah terpilih tiga kabupaten kota yakni Kota Kendari Prov. Sulawesi Tenggara, Kabupaten Kebumen Prov. Jawa Tengah dan Kabupaten Cianjur Prov. Jawa Barat.

 

Sebelumnya, Kepala Dinas Dalukduk dan KB Kendari, Hajuddin menyebutkan, Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 angka stunting di Kota Kendari sebesar 19,5 persen angka ini menurun dari tahun 2021 sebesar 24 persen.

Berdasarkan data SSGI itu, angka stunting Kota Kendari terendah dibandingkan dengan angka kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara, dimana persentasenya berada pada angka 21 persen hingga 41 persen.

OPD terkait saat ikuti PETIK AKSI) Series 1 tahun 2023 secara virtual, Selasa.

Ia juga menyebutkan, berdasarkan data E-PPGBM puskesmas bulan Agustus menyebutkan, trend prevalensi balita stunting tahun 2020-2022, Kecamatan Puuwatu dengan prevalensi tertinggi pada tahun 2020 yakni 8,8%, disusul Kecamatan Kendari Barat dengan prevalensi 8,7% dan Kecamatan Wua-wua dengan prevalensi 5,0%. Pada tahun 2021 terjadi pergeseran dimana prevalensi stunting tertinggi terjadi di Kecamatan Kendari Barat sebesar 2,2%, disusul Kecamatan Kendari sebesar 1,8% dan Kecamatan Puuwatu 1,5%.

Pada tahun 2022 prevalensi tertinggi terjadi di Kecamatan Kendari sebesar 2,7%, disusul Kecamatan Kendari Barat 2,6% dan di urutan ketiga ada Kecamatan Abeli dan Kecamatan Wua-wua masing-masing sebesar 2,3%. Jadi terdapat 5 Kecamatan dengan angka prevalensi stunting tertinggi tahun 2020-2022 yaitu Kecamatan Puuwatu, Kendari Barat, Kendari, Wua-wua dan Abeli.

OPD terkait dan Satgas Penanganan stunting saat Pikuti ETIK AKSI) Series 1 tahun 2023 secara virtual,

Sedangkan data trend perkembangan jumlah balita stunting tahun 2020-2022 menunjukkan bahwa, jumlah balita stunting di Kota Kendari rata-rata mengalami penurunan dari tahun 2020 ke tahun 2021 yaitu 466 orang menjadi 227 orang, tetapi mengalami peningkatan di tahun 2022 yaitu 365 orang.

Beberapa Kecamatan dengan jumlah balita stunting tertinggi tahun 2022 adalah Kecamatan Kendari Barat, Kendari dan Puuwatu. Tetapi terdapat 3 Kecamatan yang mengalami penurunan jumlah balita stunting dari tahun 2020-2022 yakni, Kecamatan Mandonga, Baruga dan Kadia.(ADV)

  • Bagikan