Disdagkop UKM Kendari Kendari Gelar Pelatihan Menajemen Resiko Bagi Koperasi

  • Bagikan

Kendari, sibernas.id  – Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disdagkop UKM) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Pelatihan “Menajemen Resiko Bagi Koperasi” bertempat di Kendari.

Pelatihan tersebut berlangsung mulai 28-30 Mei 2024, dan dibuka langsung Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Kendari Ridwansyah Taridala, didampingi Kepala Disperdagkop UKM) Kota Kendari Alda Kesutan Lapae. Sementara pesertanya dari pengurus Koperasi yang ada di Kota Kendari berjumlah 45 orang.

Dalam sambutannya, Sekda Kota Kendari Ridwansyah Taridala berharap pelatihan ini dapat menambah wawasan para pengurus koperasi sehingga dapat mengelola koperasi dengan baik.

Dengan pengelolaan koperasi yang baik, lanjutnya, tentunya akan berpengaruh pada laju pertumbuhan perekonomian terutama di Kota Kendari.

Hal ini, lanjutnya, karena Koperasi merupakan salah satu badan usaha yang dapat mendorong, membangun dan mengembangkan kemampuan ekonomi baik bagi anggota maupun kepada masyarakat secara umum.

Olehnya itu, dia berharap para peserta pelatihan dapat mengikuti kegiatan ini dengan seksama agar ilmu yang di dapat dari narasumber dapat diterapkan di Koperasi yang mereka kelola.

Sementara itu, Kepala Disdagkop UKM) Kota Kendari Alda Kesutan Lapae mengatakan, pada pelatihan ini, koperasi belajar bagaimana melakukan mitigasi risiko disekitar koperasi mulai dari risiko keuangan, risiko operasional, risiko pembiayaan, risiko strategik, risiko reputasional dan risiko kepatuhan.

Dengan adanya Pelatihan Manajemen Risiko ini diharapkan mampu meningkatkan tanggungjawab dan kepedulian Pengurus, Pengawas, dan Pengelola dalam menjaga asset koperasi serta sebagai upaya untuk dapat terus meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Substansi daripada profesionalisme Pengurus, Pengawas, dan juga Pengelola koperasi juga ditanamkan dalam pelatihan ini mengingat masih rendahnya substansi tersebut dalam pengambilan keputusan koperasi.

“Jangan ada rasa tidak enakan dalam koperasi, karena dimulai dari rasa tidak enakan inilah awal mula kehancuran koperasi. Ketika dinilai wajar katakan wajar, dan ketika dinilai tidak wajar katakan jujur itu tidak wajar,”ujarnya.

Untuk itu, dia berharap koperasi-koperasi yang ada di Kota Kendari dapat lebih meningkat dan berkembang. Pemkot Kendari telah berkomitmen untuk terus memberikan informasi support kepada para pengelolah koperasi.

Ia menegaskan, koperasi seperti halnya organisasi yang lain membutuhkan manajemen yang baik agar tujuan koperasi tercapai dengan efisien.

“Hal yang membedakan manajemen koperasi dengan manajemen umum adalah terletak pada unsur-unsur manajemen koperasi yaitu rapat anggota, pengurus, dan pengawas,” katanya.

Disebutkan, pentingnya dilakukan pelatihan manajemen pengelolaan koperasi antara lain:

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengurus dan pengelola koperasi dalam menjalankan kegiatan operasional koperasi secara profesional. Meminimalisir kesalahan dan penyimpangan dalam pengelolaan keuangan dan administrasi koperasi.  Pelatihan dapat menstandarisasi proses bisnis dan manajemen risiko di koperasi.

Menciptakan sistem manajemen dan tata kelola koperasi yang baik (good governance) sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Pelatihan dapat memastikan kepatuhan terhadap regulasi. Meningkatkan daya saing koperasi dalam menghadapi tantangan global dan peluang bisnis baru.

“Itulah beberapa alasan utama mengapa pelatihan manajemen pengelolaan koperasi tetap relevan dan penting dilakukan secara berkelanjutan,” kata Aldakesutan.

Pelaksanaan pelatihan menenun ini dibimbing oleh narasumber yang aktif dibidang penenunan dan akan memberikan pembekalan tentang teknik dan cara-cara menenun serta penggunaan dan pemilihan benang untuk motif dan hiasan kain tenun yang nantinya diharapkan peserta pelatihan termotifasi untuk terjun kedunia penghasil kain tenun atau paling tidak dapat mememnuhi kebutuhan kain tenun dikalangan keluarga.

Lebih jauh diharapkan, agar pelatihan ini dapat memunculkan ide-ide kreatif yang inovatif dalam hal penenunan sehingga motif dan ciri khas kain tenun kota tebing tinggi dapat diandalkan sehingga tujuan dari pelatihan ini dapat tercapai dimana usaha ekonomi masyarakat akan meningkat dengan pemulihan sektor ekonomi kreatif yang tumbuh dan munculnya kain tenun dengan ciri khas kota Kendari.

“Kepada peserta diharapkan agar pelatihan ini menjadi momentum dan kesempatan yang harus dan terus dimanfaatkan, gali ilmu dan pengetahuan dari narasumber, sehingga pengetahuan dan keahlian dalam proses menenun yang diterima dapat diterapkan. dan kepada narasumber diharapkan agar dapat memberikan keahlian, ilmu dan pengetahuannya kepada peserta, serta menggerakkan keberdayaan peserta dalam proses menenun,” pungkasnya.(adv)

 

  • Bagikan