Kendari, Sibernas.id – Pemeirntah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), melalui Dinas Pertanian rutin melalukan Surveilans dan Monitoring hewan ternak sebagai langkah dalam pengendalian penyakit hewan dan penjaminan kesehatan hewan di wilayah Kota Kendari
“Kegiatan ini dilaksanakan guna menganalisis risiko terjadinya kasus Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) di Kota Kendari, termasuk PMK dan Anthraks. Sehingga Surveilans dan Monitoring penting dilaksanakan dengan menyasar hewan ternak,” kata Kepala Dinas Pertanian Kendari, Sahuriyanto Meronda, di Kendari, Kamis (23/5/24).
Selain itu kata dia, suveilans ini merupakan bentuk kewaspadaan dini akan adanya kemungkinan wabah PMK, penyakit Mulut dan Kuku ini perlu diwaspadai, salah satu upayanya yaitu dengan kegiatan surveilans rutin.
Dijelaskan, penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit hewan menular yang disebabkan oleh virus penyakit mulut dan kuku, Foot and Mouth Disease Virus (FMDV) yang menyebabkan luka di bagian mulut dan kuku pada hewan berkuku genap, terutama sapi dan babi.
Penyakit ini penting secara ekonomi karena selain menimbulkan kerugian ekonomi yang besar akibat menurunnya produksi juga dapat menjadi hambatan dalam perdagangan hewan dan produknya.
Bentuk Tim Respon Cepat
Untuk pengendalian dan penanggulangan penyakit mulut dan kuku, Pemkot Kendari dalam koordinasi Dinas Pertanian Kendari telah membentuk tim respon cepat (TRC) pengendalian dan penanggulangan terhadap penyakit Mulut dan Kuku.
Tim respon cepat ini bertugas melakukan pemantauan lalu lintas ternak yang masuk di wilayah kota Kendari terutama hewan yang berpotensi sebagai pembawa penyakit.
Tim respon cepat PMK juga bertugas menyebarkan informasi dan mengedukasi masyarakat, dan mengimbau masyarakat untuk vaksinasi PMK dan check point dalam rangka pengendalian penyakit mulut dan kuku di kota Kendari.
Untuk personil check point, terdiri dari personil gabungan Dinas Pertanian Kota Kendari Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Polresta Kendari, Kodim dan Dinas Perhubungan Kota Kendari.
Kendari Bebas MPK
Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Kendari,Santiwati mengatakan bahwa pihaknyabelum menemukan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang sapi ternak di Kota Kendari.
Kendati demikian, Pemkot melalui Dinas Pertanian terus menjaga kesehatan hewan ternak dengan menggenjot vaksinasi guna mencegah hewan ternak terpapar PMK.
“Meskipun sejauh ini, Kendari masih aman dari kasus PMK, namun vaksinasi PMK terus dilakukan agar ternak di Kendari tetap aman dari PMK melalui vaksinasi rutin,” ujarnya.
Dalam vaksinasi ini, selain melakukan jemput bola ke beberapa kandang peternak sapi, Dinas Pertanian dibantu beberapa stakeholder terkait juga mengawasi sapi-sapi yang keluar dan masuk Kendari di beberapa check point.
Dengan melakukan pemeriksaan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) untuk semua mobil ternak yang masuk ke Kendari. Perlakuan check point difokuskan pada perbatasan kota, seperti di Kecamatan Baruga. Upaya itu dilakukan dengan pemberian disinfektan pada hewan ternak dan kendaraan yang masuk di Kendari serta melakukan pemeriksaan fisik.
“Untuk ternak-ternak yang ada di Kendari semua kita telah telusuri. Kami tetap mencari informasi kandang-kandang ternak secara langsung dan juga memantau ternak yang masuk di wilayah ini, bersama teman-teman penyuluh di kecamatan,” bebernya.
Katanya, sapi yang telah divaksin diberi tanda berupa ear tag, yang terhubung dengan data di pemerintah pusat, sehingga bisa diidentifikasi.(adv)