Kendari, sibernas.id – Pemerintah Kota Kendari melalui Asisten II Setda Kota Kendari dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mengikuti rapat koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi secara daring bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), kegiatan ini berlangsung daring di ruang Command Center, Kantor Balai Kota Kendari, Senin (28/4/2025).
Rakor ini bertujuan untuk membahas langkah-langkah strategis dalam mengendalikan inflasi di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Kota Kendari.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri, Tomsi Tohir, dalam kesempatan tersebut menyampaikan berbagai hal terkait kondisi inflasi nasional dan langkah-langkah yang telah diambil pemerintah untuk menstabilkannya.
Menurutnya, pengendalian inflasi sangat penting mengingat dampaknya terhadap daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi daerah. Dalam rakor tersebut, ia juga menekankan perlunya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menangani masalah inflasi.
Dalam tinjauan mengenai inflasi dan indeks perkembangan harga minggu ke-IV bulan April 2025, data yang disajikan menunjukkan bahwa inflasi bulan April di Indonesia cenderung terjadi secara musiman.
Tinjauan ini juga mencakup analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi, termasuk harga pangan, energi, dan bahan-bahan pokok lainnya. Salah satu tren yang terlihat adalah terjadinya inflasi pada bulan April yang berhubungan erat dengan momentum bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Selama periode 2021 hingga 2024, inflasi di bulan April selalu mengalami kenaikan. Hal ini sebagian besar dipengaruhi oleh tingginya permintaan selama bulan Ramadhan, yang kemudian berujung pada kenaikan harga-harga kebutuhan pokok. Berdasarkan data, inflasi tertinggi pada bulan April tercatat pada tahun 2022, dengan angka mencapai 0,95%, yang merupakan puncak inflasi selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri.