Kendari, sibernas.id – Tim Puslitbang Polri yang dipimpin Ketua Tim Kombes Pol Muhammad Budi A., S.I.K., M.H., bersama peneliti AKBP Ujang Darmawan H. S., S.H., S.I.K., M.M.., M.I.K dan anggota tim AKP. Annisaa Yusuf, S.T.K., S.I.K serta didampingi Narasumber dari BRIN Drs. Ary Wahyono, M.Si, melaksanakan penelitian di Polda Sultra, Senin 10 Maret 2025.
Paparan penelitian disampaikan oleh Ketua Tim di Aula Dachara Polda Sultra yang diikuti oleh Plt. Karo Log Kombes Pol Lilik Istiyono, S.I.K, pejabat utama Polda Sultra beserta personel lainnya.
Dalam penyampaiannya, Kombes Muhammad Budi menyampaikan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang bertanggungjawab atas keamanan dalam negeri dibekali senjata api beserta amunisi untuk mewujudkan keamanan yang kondusif.
Namun, berbagai kasus yang terjadi terkait penyimpanan senjata api dan amunisi menunjukkan urgensi untuk mengevaluasi kualitas gudang penyimpanan, khususnya dalam mendukung pelaksanaan tugas operasional kepolisian. Kasus pencurian senjata api oleh oknum polisi di gudang logistik Ditsamapta Polda Bangka Belitung, menyoroti lemahnya pengawasan dan manajemen inventaris di gudang penyimpanan.
Di sisi lain, insiden seperti ledakan gudang peluru TNI milik Kodam Jaya di Ciangsana, yang dilaporkan oleh CNBC Indonesia dan BBC Indonesia, menggambarkan risiko fisik yang dapat mengancam keselamatan personel dan masyarakat sekitar jika standar keamanan tidak terpenuhi.
Gudang penyimpanan tidak hanya memerlukan pengamanan fisik, seperti material bangunan tahan ledakan dan sistem akses terbatas, tetapi juga dukungan teknologi modern, seperti pengawasan berbasis CCTV, sensor keamanan, dan sistem pelacakan digital untuk memastikan akurasi inventaris. Selain itu, evaluasi ini juga akan menekankan pentingnya pelatihan personel terkait pengelolaan gudang dan prosedur audit berkala.
“Penelitian ini sangat relevan dengan fenomena yang terjadi, bertujuan untuk mengidentifikasi celah-celah dalam sistem penyimpanan senjata api dan amunisi serta memberikan rekomendasi untuk meningkatkan keamanan keselamatan, kesehatan, kemudahan dan kenyamanan,” tegas Kombes Muhammad Budi.
Untuk mengetahui kondisi riil gudang penyimpanan senjata api dan amunisi yang ada di satuan kewilayahan, maka Puslitbang Polri sesuai dengan tupoksinya memandang perlu untuk segera melakukan penelitian tentang “Evaluasi Kualitas Gudang Penyimpanan Senjata Api dan Amunisi dalam Rangka Mendukung Pelaksanaan Tugas” ini dengan tujuan :
1. Untuk mengidentifikasi dan menganalisis kondisi rill gudang penyimpanan senjata api dan amunisi polri saat ini.
2. Untuk merumuskan upaya peningkatan kualitas gudang penyimpanan senjata api dan amunisi dilingkungan polri terkait aspek keamanan, keselamatan, kesehatan, kemudahan dan kenyamanan.
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di 11 (sebelas) Polda sampel salah satunya adalah Polda Sultra dan 5 Polres jajaran. Pelaksanaan di Polda Sultra dari tanggal 10 s.d. 13 Maret 2025. Adapun pendekatan yang dilakukan melalui kuantitatif dan kualitatif, dimana pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner secara online, wawancara mendalam kepada pejabat dan anggota Polri dan pengecekan/observasi gudang penyimpanan senpi dan amunisi yang ada di Polda Sultra dan Polres yang menjadi sampel penelitian.
Penelitian ini juga bertujuan untuk mencegah insiden penyalahgunaan, pencurian, atau kecelakaan yang dapat mencoreng nama baik institusi kepolisian terhadap kepercayaan masyarakat yang saat ini telah terbangun dengan baik.
“Kami harapkan dengan penelitian dapat memberikan panduan komprehensif bagi institusi kepolisian untuk memperkuat sistem logistik khususnya gudang penyimpanan senjata api dan amunisi, sehingga dapat mendukung pelaksanaan tugas operasional kepolisian yang profesional, transparan, dan aman,” pungkas Kombes Muhammad Budi yang pernah menjabat sebagai Kepala Biro Logistik Polda Sulawesi Barat.