Kendari, sibernas.id – Turut secara mempersiapkan Indonesia Emas 2045, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan penguatan sektor pembangunan pemuda di Bumi Anoa.
Upaya tersebut menjadi pembahasan utama pada rapat koordinasi pemberdayaan pemuda kabupaten kota Provinsi Sultra Tahun 2024, yang dibuka secara resmi oleh Sekda Sultra, Drs. H Asrun Lio mewakili Pj. Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto, Senin (16/12/2024), di Kendari.
Mengawali sambutannya, Sekda Sultra Asrun Lio kembali mengingatkan jika pemuda merupakan aset bangsa yang tak ternilai harganya.
“Pemuda adalah tulang punggung, penerus estafet kepemimpinan, dan agen perubahan yang akan menentukan masa depan Indonesia. Oleh karena itu, penguatan sektor pembangunan pemuda menjadi sangat penting, terutama dalam mempersiapkan Indonesia emas 2045,” katanya.
Menurut Sekda Sultra, pembangunan pemuda harus menjadi prioritas utama bersama, sehingga perlu fokus pada peningkatan kualitas pemuda unggul, berkualitas, dan berdaya saing. Serta pemuda yang memiliki karakter kuat, berintegritas, berwawasan luas, dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.
“Mewujudkan pemuda unggul, berkualitas, dan berdaya saing, diperlukan berbagai upaya strategis. Pertama, peningkatan akses dan kualitas pendidikan. kita harus memastikan bahwa seluruh pemuda, tanpa terkecuali, mendapatkan kesempatan untuk mengenyam Pendidikan berkualitas, baik formal maupun non formal. pendidikan harus adaptif terhadap perkembangan zaman dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja, serta mampu memfasilitasi pengembangan minat dan bakat setiap individu,” papar Sekda Sultra.
Kedua, lanjut Sekda Sultra, pengembangan keterampilan dan kompetensi. Artinya, di era digital dan globalisasi ini, pemuda perlu dibekali dengan keterampilan dan kompetensi relevan, seperti keterampilan digital, kewirausahaan, dan kemampuan berpikir kritis serta memecahkan masalah.
Ketiga, masih Sekda Sultra, pengembangan potensi diri. Artinya, perlu menyediakan wadah dan ruang bagi pemuda untuk mengembangkan potensi diri, kreativitas, dan inovasi melalui kegiatan positif, seperti organisasi kepemudaan, olahraga, dan seni budaya.
“Keempat, peningkatan kesehatan fisik dan mental. Pemuda yang sehat secara fisik dan mental akan memiliki energi dan semangat untuk belajar, berkarya, dan berkontribusi bagi masyarakat. Oleh karena itu, kita perlu mendorong pemuda untuk menjalani pola hidup sehat, baik melalui olahraga, konsumsi makanan bergizi, maupun menjaga kesehatan mental,” terangnya.
Sekda Sultra menjelaskan, salah satu indikator penting dalam mengukur kemajuan pembangunan pemuda adalah Indeks Pembangunan Pemuda (IPP). IPP menggambarkan kondisi pemuda Indonesia dalam berbagai domain, khususnya pendidikan dan pelatihan, kesehatan, serta ketenagakerjaan yang layak.
“Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan IPP melalui berbagai program dan kebijakan. Peningkatan IPP menunjukkan bahwa pemuda Indonesia semakin berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi. Kita semua paham bahwa pembangunan pemuda bukanlah tugas mudah. Diperlukan sinergi, koordinasi, dan konsolidasi antar lintas sektor, yang melibatkan berbagai pihak terkait, seperti pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan tentu saja, pemuda itu sendiri,” jelasnya lagi.
Sekda Sultra mengungkapkan, harus pula disadari bahwa Indonesia merupakan negara yang luas dengan keberagaman kondisi wilayah. Tantangan dan permasalahan dihadapi pemuda pada setiap daerah berbeda-beda. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing daerah.
“Meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi, saya optimis jika kita bersama-sama dan berkomitmen untuk mewujudkan pembangunan pemuda yang optimal, kita akan berhasil mempersiapkan generasi muda Indonesia yang unggul, berkualitas, dan berdaya saing untuk menyongsong Indonesia emas 2045,” ucapnya.
Sekda Sultra kembali menekankan, rapat koordinasi pemberdayaan pemuda tersebut merupakan momentum penting bagi semua pihak terkait, untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam memajukan pembangunan kepemudaan di Sultra.
“Melalui forum ini, kita dapat berdiskusi, bertukar pikiran, dan mencari solusi terbaik untuk mengatasi berbagai permasalahan pelayanan kepemudaan di daerah kita masing-masing. Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk saling menginspirasi, berbagi pengalaman dan pengetahuan, serta merumuskan langkah-langkah strategis dalam mendorong program-program kepemudaan yang inovatif dan berdampak luas. Saya mengajak seluruh peserta untuk aktif berkontribusi dalam rapat koordinasi ini. Sampaikan ide, gagasan, dan program unggulan yang dimiliki oleh masing-masing daerah. Mari kita bersama-sama merancang strategi yang komprehensif dan terpadu, untuk mewujudkan pembangunan pemuda yang optimal di Sulra,” pesannya.
Turut menghadiri, diantaranya Asisten Deputi Karakter Pemuda Kedeputian Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Sultra, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kota se Sultra, atau masing-masing yang mewakili.
Selanjutnya, para Pimpinan Organisasi Kepemudaan yang ada di Sultra, para tamu undangan serta peserta rapat, dan berbagai pihak terkait lainnya.