Kendari Evaluasi Rencana Tindak Lanjut Audit Kasus Stunting Semester I 2023

  • Bagikan
Pj Wali Kota Kendari, H Asmawa Tosepu, saat membuka kegiatan Evaluasi Rencana Tindak Lanjut Intervensi Audit Kasus Stunting Semester Satu bertempat pada salah satu hotel di Kendari, Senin (31/7/23).

Kendari, Sibernas.id – Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Kendari menggelar kegiatan Evaluasi Rencana Tindak Lanjut Intervensi Audit Kasus Stunting Semester Satu bertempat pada salah satu hotel di Kendari, Senin (31/7/23).

“Kegiatan ini bertujuan untuk kembali membahas progres perkembangan dalam penanganan stunting di Kota Kendari,” kata Pj Wali Kota Kendari, H Asmawa Tosepu, saat membuka kegiatan itu.

Menurutnya, pertemuan ini menjadi sebuah media koordinasi dan konsolidasi bagi semua pemangku kepentingan yang telah ditetapkan sebelumnya melalui tim kerja percepatan penururan stunting.

“Saya berharap dalam rapat evaluasi hari ini masing-masing kita bertanggung jawab dalam rangka pembangunan Kota Kendari khususnya penurunan angka stunting,” ujarnya.

Selain itu, dia juga mengungkapkan perhatian Pemerintah Kota Kendari terhadap masalah percepatan penuruan angka stunting menjadi salah satu prioritas. Karena menurutnya stunting adalah ancaman terhadap kualitas sumber daya manusia ke depannya.

Kegiatan Evaluasi Rencana Tindak Lanjut Intervensi Audit Kasus Stunting Semester Satu bertempat pada salah satu hotel di Kendari, Senin (31/7/23).

“Ini perlu kita refresh kembali komitmen yang sudah disepakati, gunanya kita mendapatkan solusi dan kemudian kita berbuat yang terbaik untuk Kota Kendari,” tambahnya.

Ketua Tim Pakar, Dr Wa Ode Salma mengungkapkan hasil perkembangan dari setiap auditee berdasarkan fakta di lapangan. 3 baduta/balita mengalami peningkatan dari berat badan dan tinggi badan setelah pendampingan dari bulan Maret sampai Juli. Dari 3 baduta/balita yang didampingi, 2 diantaranya memiliki resiko tinggi berdasarkan hasil analisis melalui kertas kerja, KMS dan kunjungan lapangan.

Audit ibu nifas memiliki resiko tinggi berdasarkan hasil analisis melalui kertas kerja, KMS dan kunjungan lapangan oleh Tim Pakar, kondisi dimana ibu nifas masih terpapar rokok oleh suami ketika di rumah ditambah dengan keadaan dimana ibu nifas tersebut mengalami batuk-batuk yang disertai sesak yang berulang-ulang dan sewaktu-waktu kambuh. Namun, keadaan ini ketika dilakukan evaluasi lanjutan pada bulan Juli 2023 oleh Tim Pakar di lapangan, ibu nifas tersebut sudah memahami dampak dari rokok dan memeriksakan dirinya ke dokter terkait gejala batuk yang berulang, sehingga keadaan cukup membaik.

Audit ibu hamil dan calon pengantin (catin) sama-sama memiliki resiko rendah dengan keadaan dimana terpapar asap rokok dari salah satu anggota keluarga, namun ibu nifas dan catin tersebut sudah memiliki pengetahuan yang baik tentang dampak asap rokok sehingga dapat mengontrol dirinya untuk meminimalisir paparan rokok ketika dirumah. Keadaan ibu hamil tersbuet ketika dilakukan evaluasi oleh Tim Pakar sudah cukup membaik dengan ukuran LILA dan HB normal dengan berat badan yang cukup sesuai dengan tinggi badan.

Dalam kegiatan evaluasi RTL ini pula, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, Rahminingrum, menjelaskan bahwa dari 9 indikator spesifik penurunan stunting semester 1 tahun 2023, sebanyak 5 kegiatan yang belum tercapai, yakni Persentase ibu hamil mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan (74,81 persen).

Kegiatan Evaluasi Rencana Tindak Lanjut Intervensi Audit Kasus Stunting Semester Satu bertempat pada salah satu hotel di Kendari, Senin (31/7/23).

“Kemudian Cakupan Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan Mendapat ASI Eksklusif (68 persen), Persentase anak balita yang dipantau pertumbuhan dan perkembangannya (75,3 persen), Persentase anak balita gizi kurang yang mendapat tambahan asupan gizi (69,6 persen), dan Persentase Balita yang mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) (31,72 persen),” katanya.

Sedangkan, Kepala Bappeda Kota Kendari selaku wakil ketua TPPS Kota Kendari menyampaikan rekomendasi dalam 5 poin penting agar bisa menjadi bahan evaluasi abgi seua pihak untuk audit kasus stunting di semester 2 tahun 2023, yang pertama adalah seluruh OPD terkait, terutama yang masuk dalam TPPS Kota Kendari agar meningkatkan koordinasi dan kerjasama dalam menanggulangi permasalahan Stunting sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya masing-masing.

Kedua, melaporkan seluruh kegiatan penanganan stunting di Kota Kendari secara periodik kepada saya, sebagai bentuk tanggung jawab dan evaluasi kedepannya. Ketiga, segera menetapkan target-target percepatan penanganan stunting di Kota Kendari sesuai Tupoksi masing-masing OPD.

Ke empat, dari hasil analisis tim pakar, maka saya menginstruksikan kepada seluruh OPD yang terlibat untuk mengambil peran dan segera melakukan intervensi terhadap masyarakat yang telah dilakukan audit oleh Tim Pakar, dan kelima bagi TPPS Tingkat Kecamatan dan Kelurahan yang telah di bentuk, agar lebih berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan percepatan penurunan Stunting di wilayahnya masing-masing untuk selanjutnya dilaporkan secara periodik ke TPPS Kota Kendari sebagai bahan evaluasi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Kendari, Jahudding, mengatakan angka prevalensi stunting di Sulawesi Tenggara berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 turun 2,5 persen dari 30,2 persen menjadi 27,7 persen.

“Sedangkan angka stunting di Kota Kendari pada tahun 2022 sebesar 19,5 persen,” katanya.

Ia mengatakan untuk mencapai target prevalensi stuntign 14 persen, maka pihaknya telah melakukan beberapa program salah satunya adalah melibatkan lintas sektor dalam program Gerakan Orang Tua Asuh balita bebas stunting.

“Kita ada program orang tua asuh stunting di mendapat dukungan dari berbagai pihak yang sudah berjalan dengan cara membagikan makanan tambahan kepada keluarga yang memiliki anak beresiko stunting,” katanya.

Selain itu, program orang tua asuh stunting ialah tidka hanya memberikan bantuan asupan gisi kepada keluarg beresiko stunting, tetapi juga mereka memiliki peran untuk memberikan edukasi mencegah stunting di masyarakat

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Kendari, Dandim 1417 Kendari, Ketua Pengadilan Agama Kendari, Kepala OPD, Camat dan Lurah se Kota Kendari.(ADV)

  • Bagikan