Kendari, Sibernas.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), bersama Tenaga Ahli Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menindaklanjuti hasil identifikasi dan penetapan penurunan stunting (kerdil) di 15 kelurahan Kota Kendari.
“Di Kota Kendari terdapat 15 kelurahan yang menjadi lokus stunting tahun 2021 ini,” ungkap Wali Kota Kendari, H Sulkarnain Kadir, pada Rapat Sosialisasi dan Konvergensi penanganan Stunting, di Kendari, Kamis.
Disebutkan, di kendari masih ada 10 kelurahan yang memiliki kasus stuntingnya melebihi angka di atas 10 persen, sehingga menjadi perhatian bagi Pemkot Kendari.
“Saya berharap betul kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar berkolaborasi biar penurunan stunting dan ada peningkatan kualitas untuk anak anak kita ini. Khususnya di daerah yang berada di atas 10 persen apalagi jika kita berbicara nilai manusia kita tidak bisa berbicara presentasi, ada saja satu anak kita yang terkategori stunting menjadi perhatian serius buat kita,” kata Sulkarnain.
Selain itu, untuk mewujudkan Kota Kendari layak huni dan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Kendari 2017-2022, maka stunting menjadi komitmen pemerintah kota untuk menunjuk wilayah prioritas tersebut dalam pencegahan stunting.
“Bagaiman mungkin kita bisa mewujudkan kota layak huni kalau kualitas sumber daya manusia kita mengalami stunting. Sehingga untuk menangani ini tidak hanya satu bidang saja tetapi antar stakeholder yang menjadi tanggung jawab kita bersama untuk dilakukan dengan baik,” katanya.
Sementara itu, Tenaga Ahli Bina Bangda Lukman mengatakan, Stunting itu terjadi pada tumbuh kembang saat balita, kekurangan gizi pada 1000 hari kehidupan atau saat janin itu ada sehingga akan berdampak jangka panjang.
Menurut dia, faktor utama stunting itu, berdasar faktor nutrisi gizi, pola asuh dan lingkungan yang harus sehat.
Ia mengaku, di Sulawesi Tenggara (Sultra) maka Kota Kendari merupakan kota yang penanganan stuntingnya dilakukan dalam gerak cepat.
“Dari 10 kabupaten kota lokus stunting di Sulawesi Tenggara, maka Kota Kendari termasuk tercepat dan aktif dalam proses pembentukan gugus tugas penanganan stunting,” kata Tenaga Ahli Bina Bangda Lukman.
Untuk diketahui, di Kota Kendari 10 Kelurahan yang persentase stunting berada di atas 10 persen yaitu, Tobimeita, Talia, Puday, Punggaloba, Poasia, Bungkutoko, Lepo-lepo, Sambuli, Purirano dan Petoaha.
Sedangkan untuk kelurahan yang berada di bawah 10 persen yaitu, Lalodati, Baruga, Labibia, Anaiwoi dan Sanua.